Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kedua pemimpin terakhir berbicara melalui telepon pada 26 Januari beberapa hari setelah Biden menjabat.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada hari Kamis mengatakan Biden tidak menyesal menyebut Putin sebagai pembunuh dan menepis pertanyaan tentang permintaan Putin untuk segera dihubungi di depan umum.
“Saya akan mengatakan presiden sudah melakukan percakapan dengan Presiden Putin, meskipun ada lebih banyak pemimpin dunia yang belum dia temui,” kata Psaki. Presiden Biden akan berada di Georgia besok dan cukup sibuk.
Putin mengatakan dia siap untuk membahas hubungan Rusia dengan Amerika Serikat dan masalah lain seperti konflik regional besok (Jumat) atau pada hari Senin. Putin menambahkan bahwa dia akan menjalani liburan akhir pekan di bagian terpencil Rusia.
Baca Juga: Joe Biden semakin memanaskan hubungan AS dengan Rusia
Dalam wawancaranya dengan ABC News, Biden juga menggambarkan Putin tidak memiliki jiwa, dan mengatakan dia akan membayar harga untuk dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS November 2020, sesuatu yang dibantah Kremlin.
Melansir Reuters, Rusia sedang bersiap untuk menerima babak baru sanksi AS dalam beberapa hari mendatang atas tuduhan campur tangan dan peretasan pemilu AS.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Kamis bahwa Washington sedang melacak upaya untuk menyelesaikan pipa gas alam Nord Stream 2 Rusia dan mengevaluasi informasi tentang entitas yang tampaknya terlibat.
Baca Juga: Biden berencana perbaiki hubungan diplomatik AS dengan Palestina yang dirusak Trump
Dalam langkah yang sangat tidak biasa setelah wawancara Biden, Moskow memanggil duta besarnya untuk Amerika Serikat untuk berkonsultasi.