kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ditemukan, Dexamethasone terbukti mampu selamatkan nyawa pasien virus corona


Rabu, 17 Juni 2020 / 00:09 WIB
Ditemukan, Dexamethasone terbukti mampu selamatkan nyawa pasien virus corona


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - LONDON. Para pakar kesehatan di Inggris telah menemukan obat murah yang telah tersedia di pasaran untuk membantu menyelamatkan nyawa pasien akibat virus corona. 

Deksametason (Dexamethasone), obat perawatan steroid dosis rendah, adalah terobosan besar dalam perang melawan virus mematikan itu. Obat ini adalah bagian dari percobaan terbesar yang pernah terjadi di dunia yang menguji apakah ini juga bekerja untuk virus corona.

Dexamethasone telah digunakan sejak awal 1960-an untuk mengobati berbagai kondisi, seperti rheumatoid arthritis dan asma.

Baca Juga: Duh, Indonesia siap salip Singapura sebagai negara kasus corona tertinggi di ASEAN

Percobaan yang telah dilakukan para pakar membuktikan, obat ini bisa mengurangi risiko kematian hingga sepertiga dari pasien yang telah menggunakan ventilator. Bagi mereka yang menggunakan oksigen, bisa mengurangi kematian hingga seperlima.

Seandainya obat itu digunakan untuk mengobati pasien di Inggris sejak awal pandemi, hingga 5.000 nyawa bisa diselamatkan, kata para peneliti.

Dan ini bisa sangat bermanfaat di negara-negara miskin yang memiliki jumlah pasien Covid-19 yang tinggi, karena harganya yang murah dan mudah didapat. 

Baca Juga: Jerman Luncurkan Aplikasi Corona, Terlambat Tapi Bermanfaat

Pemerintah Inggris mengatakan Lembaga Kesehatan Nasional Inggris (NHS) akan membuat deksametason tersedia untuk para pasien yang terjangkit virus corona.

Sekitar 19 dari 20 pasien virus corona sembuh tanpa dirawat di rumah sakit. Dari mereka yang dirawat, sebagian besar juga sembuh tetapi beberapa mungkin membutuhkan oksigen atau ventilasi mekanis.

Baca Juga: Kabar baik, vaksin corona CNBG sukses picu antibodi tanpa reaksi merugikan

Dan bagi pasien-pasien berisiko tinggi, tampaknya deksametason jauh dapat membantu. Obat ini sudah lazim digunakan untuk mengurangi peradangan pada berbagai kondisi lain.

Dan tampaknya deksametason juga membantu menghentikan beberapa kerusakan yang dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menjadi terlalu didorong ketika mencoba untuk melawan virus corona. Reaksi berlebihan ini, yang disebut badai sitokin, bisa mematikan.

Harga Murah

Dalam uji coba yang dipimpin oleh tim dari Universitas Oxford, sekitar 2.000 pasien rumah sakit diberikan deksametason dan lebih dari 4.000 pasien lainnya tidak diberikan obat itu.

Untuk pasien yang menggunakan ventilator, deksametason mengurangi risiko kematian dari 40% menjadi 28%. Untuk pasien yang membutuhkan oksigen, itu mengurangi risiko kematian dari 25% menjadi 20%.

Kepala penyelidik Prof Peter Horby mengatakan: "Ini adalah satu-satunya obat sejauh ini yang telah terbukti mengurangi angka kematian. Dan itu berhasil mengurangi secara signifikan. "Ini adalah terobosan besar," kata Horby seperti dikutip BBC, Selasa (16/6). 

Peneliti utama, Prof Martin Landray mengatakan, temuan ini bisa menggambarkan satu nyawa bisa diselamatkan dari:
- setiap delapan pasien dengan ventilator
- setiap 20-25 pasien yang dirawat dengan oksigen

Biaya pengobatan hingga 10 hari dengan deksametason hanya sekitar £ 5 per pasien atau berkisar Rp 89.000 per pasien. Jadi pada dasarnya harganya £ 35 atau Rp 625.000 untuk menyelamatkan hidup. "Dan ini adalah obat yang tersedia secara global," kata Landray. 

Adapula Redemsivir

Jika semuanya memungkinkan, pasien rumah sakit sekarang harus diberikan tanpa penundaan. Tetapi orang-orang tidak boleh keluar dan membelinya untuk dibawa pulang.

Dexamethasone tampaknya tidak banyak membantu pasien dengan gejala virus corona yang lebih ringan. Seperti yang tidak membutuhkan bantuan alat pernapasan.

Program penelitian untuk perawatan Covid-19 yang berjalan sejak Maret, juga mengamati obat malaria hidroksiroklorokuin, yang kemudian dicoret dari daftar karena muncul kekhawatiran akan meningkatkan kematian dan masalah jantung.

Baca Juga: Apakah virus corona benar-benar ada? Ini jawaban tim gugus tugas Covid-19

Sementara obat antiviral Remdesivir tampaknya bisa mempersingkat waktu pemulihan pasien virus corona. Obat ini juga sudah diproduksi oleh NHS.

Obat pertama yang terbukti mengurangi kematian akibat Covid-19 bukanlah obat baru yang mahal, tetapi obat steroid yang banyak dipasaran dan murah.

Itu adalah sesuatu yang patut dirayakan karena itu berarti pasien di seluruh dunia dapat memperoleh manfaat dengan segera. Dan itulah mengapa hasil utama dari percobaan ini dikeluarkan. Karena implikasinya sangat besar secara global.

Baca Juga: Laporkan 2 infeksi corona, Selandia Baru akhiri 24 hari tanpa kasus

Obat ini diberikan secara intravena dalam perawatan intensif dan dalam bentuk tablet untuk pasien yang sakit parah. Sejauh ini, satu-satunya obat lain yang terbukti bermanfaat bagi pasien Covid adalah remdesivir, yang telah digunakan untuk Ebola.

Itu telah terbukti mengurangi durasi gejala virus corona dari 15 hari menjadi 11. Tetapi bukti itu tidak cukup kuat untuk menunjukkan apakah itu mengurangi angka kematian.

Tidak seperti deksametason, remdesivir adalah obat baru dengan persediaan terbatas dan harganya belum diumumkan.




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×