Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tanggapan Xiaomi
Menanggapi temuan di atas, Xiaomi mengatakan bahwa tudingan Cirlig tidak benar. Xiaomi mengatakan sepenuhnya menaati hukum dan regulasi setempat terkait persoalan privasi. Meski demikian, seorang juru bicara Xiaomi mengatakan pihaknya memang mengumpulkan data browsing, sambil mengklaim bahwa informasi yang direkam bersifat anonim sehingga tidak dapat dikaitkan ke pengguna tertentu.
Namun, seperti yang dikemukakan oleh Cirlig dan Tierney, data pengguna yang dikumpulkan bukan hanya berasal dari situs atau pencarian di internet saja, melainkan turut mencakup informasi dari ponsel, termasuk nomor identitas perangkat dan versi OS Android.
Baca Juga: Harga Redmi 8A diskon jadi Rp 1,299 juta, Promo Xiaomi cuma 3 hari!
Cirlig belakangan juga menemukan bahwa aplikasi music player di ponsel Xiaomi diam-diam juga mengumpulkan data tentang kebiasaannya mendengar lagu, apa saja yang diputar dan kapan.
Dia juga curiga pola penggunaan aplikasinya ikut dipantau karena ponsel Xiaomi miliknya mengirim informasi ke server tiap kali Cirlig membuka aplikasi. Forbes mengatakan Xiaomi tidak merespon ketika ditanyai soal ini.
Baik Cirlig maupun Tierney menyebut bahwa perilaku browser Xiaomi lebih invasif dibandingkan peramban lain macam Apple Safari atau Google Chrome. "Kebanyakan (browser) juga mengumpulkan data analitik, tapi bentuknya berupa informasi penggunaan atau crash, bukan perilaku pengguna atau alamat URL tanpa persetujuan pengguna dan masih direkam walaupun dalam mode privat," ujar Tierney.
Baca Juga: Xiaomi kasih potongan harga ponsel Rp 3 juta ke bawah sampai 28 Februari
Dalam pernyataan yang diunggah ke blog resminya, Xiaomi menegaskan bahwa pihaknya memang mengumpulkan data dengan didului oleh persetujuan pengguna, dan bahwa informasi yang dikirim bersifat anonim dan terenkripsi.
Menurut Xiaomi, pengumpulan data ini dimaksudkan untuk "analisis internal". Tujuannya memberikan "pengalaman yang lebih baik" dan "meningkatkan kompatibilitas sistem operasi dengan berbagai aplikasi".
"Ini adalah solusi umum yang dilakukan perusahaan-perusahaan internet di seluruh dunia untuk meningkatkan pengalaman pengguna menyangkut berbagai produk, sambil tetap menjaga privasi dan keamanan data," tulis Xiaomi.
Baca Juga: Promo Xiaomi harga Redmi 7A jadi Rp 1.149.000, tinggal 3 hari!
Lebih lanjut, pasca mengemukanya laporan Forbes, perusahaan asal China itu turut merombak aplikasi peramban Mi Browser, Mi Browser Pro dan Mint Browser sehingga kini menyediakan opsi untuk mematikan pengumpulan data, saat berada dalam mode incognito. Opsi itu sudah tersedia dalam pembaruan teranyar masing-masing peramban di Google Play Store, yakni Mi Browser/ Mi Browser Pro versi 12.1.4, dan Mint Browser versi 3.4.3.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ponsel Xiaomi Dilaporkan Diam-diam Merekam Aktivitas Pengguna"
Penulis : Bill Clinten
Editor : Oik Yusuf