kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.280   21,00   0,13%
  • IDX 6.944   39,53   0,57%
  • KOMPAS100 1.011   9,10   0,91%
  • LQ45 769   6,42   0,84%
  • ISSI 230   2,11   0,93%
  • IDX30 395   2,10   0,54%
  • IDXHIDIV20 455   1,70   0,37%
  • IDX80 113   1,22   1,09%
  • IDXV30 115   1,19   1,05%
  • IDXQ30 128   0,74   0,59%

Amerika Serikat (AS) Berpotensi Raup US$300 Miliar dari Tarif Impor Tahun Ini


Rabu, 09 Juli 2025 / 06:48 WIB
Amerika Serikat (AS) Berpotensi Raup US$300 Miliar dari Tarif Impor Tahun Ini
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent mengatakan, pemerintah AS telah mengumpulkan sekitar US$100 miliar dari pendapatan tarif hingga pertengahan tahun ini.. REUTERS/Elizabeth Frantz/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent mengatakan, pemerintah AS telah mengumpulkan sekitar US$100 miliar dari pendapatan tarif hingga pertengahan tahun ini.

Jumlah tersebut bisa melonjak hingga US$300 miliar pada akhir 2025. Lonjakan ini seiring percepatan kebijakan tarif dari Presiden Donald Trump.

Dalam rapat kabinet Gedung Putih pada Selasa (8/7), Bessent menyampaikan bahwa pengumpulan tarif besar-besaran baru dimulai pada kuartal kedua, ketika Trump memberlakukan tarif universal sebesar 10% atas hampir semua impor AS, serta menaikkan tarif atas baja, aluminium, dan mobil.

Baca Juga: Trump Perluas Perang Dagang, Siap Kenakan Tarif Tembaga 50%

"Jadi kami memperkirakan angka tersebut bisa dengan mudah melebihi US$300 miliar pada akhir tahun," ujar Bessent.

Seorang juru bicara Departemen Keuangan menjelaskan bahwa target US$300 miliar tersebut dihitung hingga akhir tahun kalender 2025, bukan akhir tahun fiskal pemerintah pada 30 September.

Target tersebut menunjukkan bahwa penerimaan tarif akan meningkat secara eksponensial dalam beberapa bulan ke depan, seiring dengan kenaikan tajam dan luas tarif yang diberlakukan atas berbagai produk impor.

Bessent juga menambahkan bahwa Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan penerimaan tarif AS akan mencapai sekitar US$2,8 triliun dalam kurun waktu 10 tahun. Namun, menurutnya, estimasi itu kemungkinan masih terlalu rendah.

Departemen Keuangan mencatat rekor penerimaan bea masuk sebesar US$22,8 miliar pada Mei lalu—naik hampir empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$6,2 miliar.

Dengan capaian tersebut, penerimaan tarif selama delapan bulan pertama tahun fiskal 2025 telah mencapai US$86,1 miliar.

Baca Juga: Respons Kemenperin Usai Trump Putuskan Kenakan Tarif 32% untuk Produk Indonesia

Sementara itu, untuk lima bulan pertama tahun kalender 2025, totalnya mencapai US$63,4 miliar.

Departemen Keuangan dijadwalkan akan merilis laporan anggaran bulan Juni pada Jumat ini, yang diperkirakan menunjukkan peningkatan signifikan lainnya dalam penerimaan tarif.

Hingga 30 Juni, total gabungan penerimaan dari bea masuk dan pajak konsumsi telah mencapai lebih dari US$122 miliar sepanjang tahun fiskal berjalan.

Trump sebelumnya menetapkan tenggat baru pada 1 Agustus untuk pemberlakuan tarif "resiprokal" yang lebih tinggi terhadap hampir semua mitra dagang AS. Namun, ia membuka ruang negosiasi selama tiga minggu ke depan agar beberapa negara dapat memperoleh tarif yang lebih rendah.

"Uang besar akan mulai masuk pada 1 Agustus. Saya rasa hal itu sudah jelas dari surat-surat yang dikirimkan kemarin dan hari ini," ujar Trump.

Baca Juga: Peringatan China ke Trump: Jangan Mainkan Api Tarif Perdagangan

Dalam rapat kabinet yang sama, Trump juga mengumumkan akan mengenakan tarif sebesar 50% terhadap impor tembaga, logam penting yang digunakan dalam konstruksi perumahan, elektronik konsumen, kendaraan listrik, jaringan listrik, hingga peralatan militer. Ia juga menegaskan tarif tambahan akan segera diterapkan atas semikonduktor dan produk farmasi.

Selanjutnya: Ramai Dibahas Fenomena Aphelion Picu Suhu Dingin, Benarkah? Ini Jawaban BMKG

Menarik Dibaca: Kamu Harus Tahu! Ini Perbedaan QRIS Tap dan QRIS Kode QR




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×