Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Iran menepis tuduhan oleh Amerika Serikat berada di belakang serangan terhadap fasilitas minyak Saudi yang berisiko mengganggu pasokan energi global.
Tak cuma itu, Iran juga memperingatkan bahwa pangkalan-pangkalan militer AS dan kapal induk di kawasan teluk berada dalam jangkauan misilnya.
Baca Juga: Menlu Amerika salahkan Iran atas penyerangan fasilitas minyak Arab Saudi
Dilansir dari Reuters, kelompok Houthi yang berbasis di Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan pada hari Sabtu yang menghancurkan lebih dari setengah produksi minyak Saudi atau lebih dari 5% dari pasokan global.
Tetapi Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan serangan itu adalah pekerjaan Iran yang disebutnya sebagai sekutu Houthi.
Akibat serangan ini, harga minyak dunia diperkirakan akan naik sebesar US$ 5 hingga US$10 per barel pada esok hari.
Menanggapi tudingan Pompeo ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi menolak tuduhan tersebut. Ia pun menyebut pernyataan Pompeo sebagai hal yang tidak berguna.
Selain itu, komandan Amirali Hajizadeh dari Garda Revolusi Iran juga mengancam AS bahwa pihaknya siap untuk berperang habis-habisan.
Baca Juga: Fasilitas minyak Saudi Aramco terbakar setelah serangan drone
"Semua orang harus tahu bahwa semua pangkalan Amerika dan kapal induk mereka dalam jarak hingga 2.000 kilometer di sekitar Iran berada dalam jangkauan rudal kami," kata dia.
Sementara itu, Saudi Aramco mengatakan bahwa serangan tersebut memangkas produksi sebesar 5,7 juta barel per hari. Insiden ini juga terjadi pada saat Aramco sedang bersiap untuk menggelar IPO terbesar di dunia.
Selanjutnya: Trump: AS siap menembak, membalas serangan terhadap Saudi