kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dokter-dokter Amerika mengirimkan sinyal merah S.O.S!


Sabtu, 28 Maret 2020 / 09:39 WIB
Dokter-dokter Amerika mengirimkan sinyal merah S.O.S!
ILUSTRASI. Tim paramedis AS tengah mengobati pasien corona. REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Dokter dan perawat AS yang berdiri di garis depan krisis virus corona, pada hari Jumat, mengirimkan sinyal merah S.O.S. Mereka meminta lebih banyak alat pelindung dan peralatan untuk mengobati gelombang pasien yang diperkirakan membanjiri rumah sakit. Melansir Reuters, kini jumlah korban infeksi corona di AS diketahui melampaui 100.000, dengan angka kematian lebih dari 1.500 orang.

Para dokter meminta pemerintah agar memberikan perhatian besar pada kebutuhan yang sangat besar akan ventilator tambahan, yakni mesin yang membantu pasien bernafas dan sangat dibutuhkan bagi mereka yang menderita COVID-19.

Rumah sakit di New York City, New Orleans, Detroit dan tempat-tempat hotspot virus lainnya juga telah membunyikan alarm tentang kelangkaan obat-obatan, persediaan medis, dan staf terlatih ketika jumlah kasus yang dikonfirmasi meningkat 15.000 pada hari Jumat menjadi lebih dari 100.000.

Baca Juga: Ilmuwan Singapura menciptakan alat tes covid-19 tercepat, hanya 5 menit saja

Angka itu turun sedikit dari sebelumnya posisi 16.000 kasus baru yang dilaporkan pada hari Kamis. Akan tetapi hal itu menjadikan Amerika Serikat sebagai negara dengan kasus infeksi terbesar dunia, setelah melampaui China dan Italia pada hari Kamis.

"Kami takut," kata Dr. Arabia Mollette dari Rumah Sakit dan Pusat Medis Universitas Brookdale di Brooklyn kepada Reuters. "Kami berusaha berjuang untuk kehidupan orang lain, tetapi kami juga berjuang untuk hidup kami, karena kami juga berisiko paling tinggi untuk terpapar."

Baca Juga: Dokter top UI menyerukan agar Jokowi segera lakukan lockdown

Menurut penghitungan data resmi Reuters, Amerika Serikat berada di peringkat keenam dalam jumlah korban jiwa di antara negara-negara yang paling terpukul, dengan sedikitnya 1.551 nyawa melayang. Sedangkan Johns Hopkins Coronavirus Resource Center melaporkan, di seluruh dunia, kasus yang dikonfirmasi naik ke atas 576.000 dengan 26.455 kematian.

Salah satu dokter ruang gawat darurat di Michigan, pusat gempa pandemi yang muncul, mengatakan ia menggunakan satu masker wajah kertas untuk seluruh shift karena kekurangan dan bahwa rumah sakit di daerah Detroit akan segera kehabisan ventilator.

Baca Juga: Kewalahan, rumahsakit swasta di Manila tak lagi terima pasien virus corona

"Kami memiliki sistem rumah sakit di sini di daerah Detroit, Michigan yang sampai pasokan ventilatornya mulai habis dan harus mulai memberi tahu keluarga bahwa mereka tidak dapat menyelamatkan orang yang mereka cintai karena mereka tidak memiliki peralatan yang cukup," jelas dokter Rob Robsonson, dalam sebuah video yang dia posting di Twitter.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, sejumlah hotel di New York City, termasuk Plaza Hotel yang terkenal, St. Regis dan Four Seasons, menyediakan kamar bagi para pekerja medis yang khawatir membawa virus pulang ke keluarga mereka setelah bekerja, atau untuk pasien perawatan yang tidak kritis.

Baca Juga: Dampak wabah corona, penutupan sekolah di Italia diperpanjang dari yang ditetapkan

“Ini melebihi plot film. Tidak pernah ada yang bisa memikirkan ini, atau benar-benar siap untuk ini,” kata Eric Neibart, spesialis penyakit menular dan asisten profesor klinis di Rumah Sakit Mount Sinai. "Skala ini luar biasa."

Marney Gruber, seorang dokter darurat yang bekerja di beberapa rumah sakit di sekitar Kota New York, mengatakan obat-obatan yang biasa digunakan tidak banyak tersedia dan rumah sakit kehabisan tangki oksigen.

Baca Juga: Paus Fransiskus berikan berkat luar biasa yang dramatis untuk hilangkan virus corona

"Ini adalah bahan pokok dalam pengobatan darurat dan ICU - ini adalah roti dan mentega Anda, benar-benar, esensi dasar Anda," kata Gruber.

Setidaknya dua sekolah kedokteran New York, New York University dan Columbia, mengatakan pihaknya akan segera meluluskan siswa tahun keempat mereka lebih awal sehingga dapat mulai membantu merawat pasien virus corona secepat mungkin.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×