Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Pasar mata uang Asia bergerak relatif terbatas pada perdagangan Selasa (16/12/2025), dengan dolar Taiwan dan baht Thailand mencatat pelemahan terdalam terhadap dolar Amerika Serikat di tengah minimnya katalis regional.
Berdasarkan data Reuters pukul 02.02 GMT, dolar Taiwan melemah 0,18% ke level 31,436 per dolar AS, sementara baht Thailand turun 0,16% ke posisi 31,50 per dolar AS.
Baca Juga: Taipan India hingga Raksasa Energi Global Berebut Proyek Listrik di Afrika Selatan
Pelemahan keduanya menjadi yang paling signifikan di antara mata uang Asia lainnya pada sesi perdagangan tersebut.
Won Korea Selatan juga tercatat melemah 0,13% ke level 1.470,5 per dolar AS, disusul peso Filipina yang turun 0,10% dan rupiah Indonesia yang melemah tipis 0,06% ke kisaran 16.670 per dolar AS.
Di sisi lain, yen Jepang justru menguat 0,21% ke level 154,89 per dolar AS, sementara ringgit Malaysia dan yuan China masing-masing menguat tipis 0,05% dan 0,06%. Dolar Singapura relatif stabil dengan pergerakan terbatas.
Secara kumulatif sepanjang 2025, sebagian besar mata uang Asia masih menunjukkan kinerja yang beragam.
Baca Juga: Lukashenko: Presiden Venezuela Maduro Dipersilakan Pindah ke Belarus
Baht Thailand tercatat menguat paling besar dibandingkan posisi akhir 2024 dengan kenaikan sekitar 8,89%, disusul ringgit Malaysia yang menguat 9,30% dan dolar Singapura yang naik 5,85%.
Sebaliknya, rupiah Indonesia masih tertekan dengan pelemahan sekitar 3,48% sepanjang tahun berjalan, sementara rupee India turun 5,64% dan peso Filipina melemah 1,49%.
Pergerakan mata uang Asia saat ini cenderung berhati-hati seiring pelaku pasar menanti arah kebijakan moneter global, khususnya dari bank sentral utama, serta perkembangan data ekonomi Amerika Serikat yang berpotensi memengaruhi arah dolar AS dalam waktu dekat.













