Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Nilai tukar dolar AS tetap tertekan pada Jumat (12/9/2025). Setelah lonjakan klaim pengangguran mingguan dan kenaikan inflasi yang moderat memperkuat ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan pekan depan dan seterusnya.
Indeks dolar terakhir diperdagangkan di level 97,585, setelah menghentikan reli dua hari pada Kamis dan berada di jalur penurunan mingguan kedua berturut-turut.
Baca Juga: Rupiah Stabil di Rp 16.468 per Dolar AS, Investor Tunggukan Data Fed
Data Kamis menunjukkan klaim baru tunjangan pengangguran di AS mencatat kenaikan mingguan terbesar dalam empat tahun.
Angka ini menutupi data inflasi konsumen Agustus yang naik pada laju tercepat dalam tujuh bulan, meski masih sejalan dengan ekspektasi.
“Pasar berada di persimpangan jalan, dengan prospek yang cukup buram,” kata Tim Kelleher, Head of Institutional FX Sales Commonwealth Bank di Auckland.
Ekspektasi Kebijakan The Fed
Hasil futures Fed fund menunjukkan pasar yakin The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) pada 17 September mendatang, seiring melemahnya pasar tenaga kerja yang menutupi risiko inflasi.
Baca Juga: Harga Beras Thailand Sentuh Level Tertinggi Tiga Minggu
Namun, pelaku pasar mulai mengurangi taruhan terhadap pemangkasan agresif sebesar 50 bps bulan depan.
Proyeksi kini mengarah pada jalur pelonggaran yang lebih dangkal hingga akhir tahun, menurut CME FedWatch Tool.
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun sedikit naik ke 4,028% dibandingkan penutupan sebelumnya di 4,011%, setelah sempat mendekati batas psikologis 4% untuk pertama kalinya sejak April.
Pergerakan Mata Uang Lain
Yen Jepang stabil di ¥147,27 per dolar, tak banyak berubah setelah AS dan Jepang mengeluarkan pernyataan bersama bahwa nilai tukar sebaiknya ditentukan pasar dan menolak volatilitas berlebihan.
Euro berada di US$1,1727, turun 0,1% di Asia, setelah pasar memangkas spekulasi pemangkasan suku bunga ECB lebih lanjut.
Baca Juga: Penembakan Charlie Kirk: FBI Buru Pelaku, Umumkan Hadiah US$100.000
Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga di 2% untuk pertemuan kedua berturut-turut.
Presiden ECB Christine Lagarde menyebut prospek ekonomi kini lebih seimbang.
Dolar Australia naik tipis 0,1% ke US$0,6665, mendekati level tertinggi 10 bulan.
Dolar Selandia Baru (Kiwi) melemah 0,1% ke US$0,5971.
Pound sterling turun 0,1% ke US$1,3572.
Yuan offshore stabil di 7,1135 per dolar.