kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dominasi Dolar AS Terancam, Xi Serukan Perdagangan Minyak dalam Yuan di KTT Teluk


Sabtu, 10 Desember 2022 / 13:13 WIB
Dominasi Dolar AS Terancam, Xi Serukan Perdagangan Minyak dalam Yuan di KTT Teluk
ILUSTRASI. Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Riyadh, Arab Saudi 8 Desember 2022. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  RIYADH. Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada para pemimpin Teluk Arab pada hari Jumat bahwa China akan bekerja untuk membeli minyak dan gas dalam yuan.

Pernyataan ini sebuah langkah yang akan mendukung tujuan Beijing untuk menetapkan mata uangnya secara internasional dan melemahkan cengkeraman dolar AS pada perdagangan dunia. 

Xi berbicara di Arab Saudi di mana Putra Mahkota Mohammed bin Salman menjadi tuan rumah dua pertemuan puncak Arab "milestone".

Baca Juga: Xi Jinping Bertemu dengan Para Pemimpin Timur Tengah

Pengekspor minyak utama Arab Saudi dan raksasa ekonomi China sama-sama mengirim pesan yang kuat selama kunjungan Xi tentang "non-interferensi" pada saat hubungan Riyadh dengan Washington diuji atas hak asasi manusia, kebijakan energi, dan Rusia.

Setiap langkah Arab Saudi untuk membuang dolar dalam perdagangan minyaknya akan menjadi langkah politik seismik, yang sebelumnya telah diancam oleh Riyadh dalam menghadapi kemungkinan undang-undang AS yang mengekspos anggota OPEC ke tuntutan hukum antimonopoli.

Pengaruh China yang tumbuh di Teluk telah membuat Amerika Serikat ketakutan. 

Hubungan ekonomi yang semakin dalam disebut-sebut selama kunjungan Xi, di mana ia disambut dengan kemegahan dan upacara dan pada hari Jumat bertemu dengan negara-negara Teluk dan menghadiri pertemuan puncak yang lebih luas dengan para pemimpin negara-negara Liga Arab yang mencakup Teluk, Levant, dan Afrika.

Pada awal pembicaraan hari Jumat, Pangeran Mohammed mengumumkan "fase baru hubungan yang bersejarah dengan China", sangat kontras dengan pertemuan canggung AS-Saudi lima bulan lalu ketika Presiden Joe Biden menghadiri pertemuan puncak Arab yang lebih kecil di Riyadh.

Baca Juga: Menkeu AS Tegaskan Resesi Ekonomi AS Tidak Bisa Dihindari




TERBARU

[X]
×