kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Donald Trump akan akui wilayah Golan sebagai milik Israel


Jumat, 22 Maret 2019 / 14:49 WIB
Donald Trump akan akui wilayah Golan sebagai milik Israel


Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memantik api dalam hubungan dengan Timur Tengah. Kali ini ia menyatakan pemerintahannya akan mengakui dataran tinggi Golan yang merupakan wilayah sengketa sebagai milik Israel. 

Dilansir dari CNN, dataran tinggi Golan sempat diduduki Kawasan itu diduduki Israel pada pada 1967 dan dirampas dari Suriah pada 1981.

"Setelah 52 tahun, kini saatnya Amerika Serikat mengakui kedaulatan Israel atas dataran tinggi Golan, yang mana penting bagi strategi dan keamanan Israel serta kestabilan kawasan," cuit Trump via Twitter.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diketahui sudah lama mendesak sekutunya tersebut untuk mengakui dataran tinggi Golan sebagai wilayah Israel.

Dalam upayanya menghadapi pemilu, pernyataan Trump ini jadi angin segar bagi Netanyahu.

"Saat Iran hendak menggunakan Suriah sebagai basis untuk menyerang Israel, Presiden Trump secara meyakinkan mengakui kedaulatan Israel atas dataran tinggi Golan. Terima kasih Presiden Trump," balas Netanyahu lewat akun Twitter-nya.

Praktis, cuitan Trump langsung mendapat respons dari berbagai pihak. Sebagaian besar di antaranya tidak mengakui aneksasi Israel atas Dataran Tinggi Golan karena dilarang dalam hukum internasional.

"Dewan Keamanan PBB sangat jelas menyatakan bahwa Dataran Tinggi Golan adalah wilayah Suriah. Dan aspek paling awal dalam resolusi 2254 adalah pengakuan wilayah Suriah," kata Perwakilan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen.

Kritik pun datang dari dalam negeri Amerika Serikat sendiri. Mantan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta menyebut sikap Trump lebih condong bersifat politis ketimbang berdampak terhadap strategi global negaranya. 

"Sulit untuk tidak memisahkan keduanya. Presiden Trump sangat jelas menunjukkan dukungan kepada Netanyahu," ujar dia.


Survei KG Media

Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×