kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.499   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.699   70,40   0,92%
  • KOMPAS100 1.077   10,50   0,99%
  • LQ45 782   12,20   1,58%
  • ISSI 264   0,53   0,20%
  • IDX30 406   6,07   1,52%
  • IDXHIDIV20 472   4,64   0,99%
  • IDX80 119   1,25   1,07%
  • IDXV30 129   -1,04   -0,80%
  • IDXQ30 132   1,79   1,38%

Donald Trump Disebut-sebut sebagai Negosiator Terburuk Dunia, Mengapa?


Rabu, 20 Agustus 2025 / 05:41 WIB
Donald Trump Disebut-sebut sebagai Negosiator Terburuk Dunia, Mengapa?
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai berada dalam posisi yang lebih baik daripada Donald Trump untuk bernegosiasi mengenai perang di Ukraina Jumat lalu. FOTO: Sergey Bobly/ Russian International News Agency (RIA) / Russian MFA


Sumber: Daily Beast | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai berada dalam posisi yang lebih baik daripada Donald Trump untuk bernegosiasi mengenai perang di Ukraina Jumat lalu. Hal tersebut diungkapkan oleh mantan Penasihat Keamanan Nasional presiden, John Bolton, pada hari Senin (18/8/2025).

Bolton juga menceritakan kepada The Daily Beast Podcast pengalamannya memberi pengarahan kepada presiden tentang pertemuan puncak penting lainnya dengan Putin pada tahun 2018—dan tantangan apa saja yang menyertainya.

"Biasanya, dia belum membaca materi pengarahan yang disiapkan, sungguh, oleh staf Dewan Keamanan Nasional dengan masukan dari semua departemen dan lembaga yang terdampak," ujar Bolton, yang bertugas di bawah Trump di pertengahan masa jabatan pertamanya, kepada pembawa acara Joanna Coles dalam podcast tersebut.

Dia menambahkan, praktik tersebut cukup standar di hampir semua kepresidenan di era modern. 

"Dan semuanya disusun dengan susah payah, dan saya cukup yakin dia hanya membaca sedikit atau bahkan tidak membacanya sama sekali dalam kebanyakan kasus," tambahnya.

"Kami mencoba mengatur pengarahan dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi atau lebih rendah sebelum kami berangkat dari Washington, tetapi terkadang itu cukup sulit," lanjut Bolton, mengenang persiapan di atas Air Force One saat terbang dari Skotlandia ke Finlandia pada Juli 2018.

Baca Juga: Trump Harap Putin Akhiri Perang Ukraina, Jalan Perdamaian Masih Penuh Ketidakpastian

Pada saat itu, Bolton memberi Trump pengarahan tentang isu-isu senjata strategis dan negosiasi dengan Rusia saat terbang dengan Air Force One. 

"Dia sedang menonton pertandingan sepak bola FIFA di kabinnya, jadi saya harus bersaing untuk mendapatkan perhatian dengan itu,” kenang Bolton.

Pertandingan yang menarik perhatian Trump sore itu adalah final Piala Dunia putra di Moskow antara Prancis dan Kroasia.

Boton menilai, untuk pertemuan puncak hari Jumat di Alaska, Putin masih secara otomatis berada dalam kondisi yang lebih baik daripada Trump untuk membicarakan isu-isu yang bisa sangat rumit.

“Putin menghubunginya dengan sangat cepat, dan kemudian Trump memberinya kesempatan yang sempurna dengan mengundangnya untuk naik Beast, limusin kepresidenan, yang memberikan kesempatan dia berbicara empat mata selama beberapa menit," lanjutnya.

Baca Juga: Trump: Tidak Ada Kesepakatan dengan Putin soal Perang Ukraina

"Dan setelah itu, kami tidak tahu pasti... tetapi setelah menonton konferensi pers setelahnya, saya mendapat kesan yang cukup kuat bahwa Putin merasa pertemuannya sangat sukses dan Trump merasa mungkin pertemuannya kurang sukses," tambahnya lagi.

Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Daily Beast.

Trump bertemu dengan Presiden Zelensky dan para pemimpin Eropa lainnya pada hari Senin untuk, apa yang disebutnya, sebuah "pertemuan yang sangat baik" guna membahas lebih lanjut perang Ukraina-Rusia.

"Di akhir pertemuan, saya menelepon Presiden Putin, dan mulai mengatur pertemuan, di lokasi yang akan ditentukan, antara Presiden Putin dan Presiden Zelensky. Setelah pertemuan itu berlangsung, kita akan mengadakan Trilat, yang akan dihadiri oleh kedua Presiden, ditambah saya sendiri," tulis Trump di Truth Social Senin malam.

Tonton: Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Donald Trump Turun ke Level Terendah

Ketika ditanya tentang perbedaan yang ia lihat antara Trump di masa jabatan pertamanya dan sekarang, Bolton mengakui bahwa pria berusia 79 tahun itu terkadang salah menyebut nama, tetapi mengatakan ia "tidak akan terlalu mempermasalahkannya."

"Terkadang ia memanggil saya Michael. Orang-orang mengira mungkin ia salah mengira saya dengan Michael Bolton," katanya, merujuk pada penyanyi-penulis lagu tersebut. "Saya pikir sebenarnya ia salah mengira saya dengan Michael Pompeo, Menteri Luar Negeri."

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca (20 Agustus) Sulawesi Selatan: Makassar, Palopo, Toraja

Menarik Dibaca: Ramalan 12 Zodiak Keuangan & Karier Hari Ini Rabu 20 Agustus 2025




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×