Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara terbuka menyalahkan dan meminta Iran bertanggung jawab atas serangan roket yang menyasar kompleks Kedutaan Besar AS di Baghdad, Irak, beberapa waktu lalu.
Melalui akun Twitter pribadinya pagi ini (24/12), Trump bahkan turut menyertakan foto roket yang menggempur kompleks diplomatnya di Baghdad. Ia menunjukkan tiga buah roket yang gagal meluncur dan berasal dari Iran.
"Jika seorang Amerika terbunuh, saya akan meminta pertanggungjawaban Iran. Pikirkan itu," ancam Trump dalam cuitan terpisah.
Our embassy in Baghdad got hit Sunday by several rockets. Three rockets failed to launch. Guess where they were from: IRAN. Now we hear chatter of additional attacks against Americans in Iraq... pic.twitter.com/0OCL6IFp5M — Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 23, 2020
Jelang peringatan satu tahun pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani oleh AS pada 3 Januari nanti, pihak AS memang cukup waspada terhadap risiko serangan balasan dari Iran.
Baca Juga: Jika Iran balas dendam kematian Jenderal Soleimani, Pentagon sudah siap
Reuters melaporkan, Sekretaris Menteri Pertahanan Chris Miller, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien bertemu di Gedung Putih pada hari Rabu (22/12) untuk mempersiapkan sejumlah opsi untuk menangkal kemungkinan serangan dari Iran.
"Masing-masing opsi dirancang untuk menjadi non-eskalasi dan untuk mencegah serangan lebih lanjut," kata perwakilan pejabat terkait.
Secara khusus, para pejabat terkait akan memberikan sejumlah opsi tindakan kepada presiden yang bertujuan untuk mencegah milisi Iran dan Syiah di Irak melakukan serangan terhadap personel militer AS.
Kompleks Kedubes AS di Irak digempur 8 roket
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad, Irak, kembali menjadi sasaran tembak roket. Hari Minggu, (20/12), pihak kedutaan melaporkan setidaknya ada 8 roket Katyusha yang jatuh di sekitar wilayah tersebut.
Pihak militer Irak mengatakan bahwa sebuah kelompok penjahat misterius telah meluncurkan delapan roket. Reuters melaporkan, sebagian besar rudal menghantam kompleks perumahan dan pos pemeriksaan keamanan di dalam zona tersebut.
Baca Juga: AS kirimkan dua unit pesawat bomber ke Timur Tengah untuk awasi Iran
Militer setempat untuk saat ini melaporkan serangan roket tersebut merusak sejumlah gedung, mobil, serta melukai seorang tentara Irak.
Salah seorang pejabat kemanan yang berkantor di area Zona Hijau tersebut melaporkan bahwa sistem pertahanan berhasil mengalihkan salah satu roket yang datang. Meskipun demikian, sejumlah roket lainnya berhasil jatuh tepat sasaran.
Untuk saat ini para pejabat AS mengarahkan tuduhannya pada milisi Irak yang mendapat dukungan dari Iran, yang memang cukup sering melakukan serangan serupa ke area tersebut.
AS merasa pihak milisi telah melanggar komitmen bersama yang meminta AS menarik pasukan dari wilayah tersebut. AS sendiri secara berkala telah menarik sekitar 5.000 pasukan mereka dari sejumlah titik di Irak.