kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Donald Trump tak hanya minta TikTok dijual, tapi AS harus dijadikan pengendali


Selasa, 04 Agustus 2020 / 12:36 WIB
Donald Trump tak hanya minta TikTok dijual, tapi AS harus dijadikan pengendali
ILUSTRASI. Pemerintah Amerika Serikat ingin mendapat jatah saham yang besar agar bisa menjadi pengendali TikTok di wilayah tersebut.


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Washington DC. Pemerintah Amerika Serikat (AS) tidak hanya meminta TikTok menjual operasional bisnisnya di negara tersebut. Pemerintah Amerika Serikat juga ingin bagian dalam transaksi penjualan aset bisnis tersebut.

Bahkan, Pemerintah Amerika Serikat ingin mendapat jatah saham yang besar agar bisa menjadi pengendali TikTok di wilayah tersebut.

Presiden AS Donald Trump menekankan, dia ingin pemerintah mendapat bagian finansial dari pembelian TikTok oleh Microsoft. Selain itu, dia juga memberikan tenggat waktu setidaknya selama enam pekan agar kesepakatan dengan ByteDance, selaku perusahaan induk, bisa tercapai. "(TikTok) harus jadi perusahaan AS. Harus dimiliki di sini. Kami tak ingin ada masalah keamanan di sini," tegas presiden 74 tahun itu.

Baca juga: Harga mobil bekas Rp 50 jutaan, ini pilihannya

Aplikasi berbagi video itu tengah digandrungi saat ini, dengan jumlah pengguna di seluruh dunia diyakini mencapai satu miliar. Namun, aplikasi itu jadi sorotan di AS karena diduga digunakan pemerintah China sebagai alat mengumpulkan data intelijen.

Trump menyatakan, dia memberikan waktu bagi ByteDance hingga pertengahan September untuk menyelesaikan kesepakatan dengan Microsoft. "Saya menetapkan tanggal 15 September, di mana mereka harus melepas operasionalnya di AS," tuturnya seperti dikutip AFP Senin (3/8/2020).

Presiden dari Partai Republik itu menerangkan, berapa pun harga yang nantinya disepakati kedua perusahaan, pemerintah harus mendapatkan bagian. "Amerika Serikat harus mendapatkan persentase besar karena kami sudah membuat (kesepakatan) ini terjadi," papar suami Melania tersebut.

Dia membandingkan permintaan itu seperti seorang pemilik tanah yang meminta "uang muka" kepada calon penyewa tanahnya. Praktik tersebut disebut ilegal termasuk di New York, di mana sang presiden membangun kerajaan real estate dan membuatnya menjadi taipan dunia. "TikTok itu sukses besar karena sebagian mereguk keuntungan di negara ini. Jadi saya kira permintaan ini adil," papar Trump.

Dia menuturkan jika transaksi jual beli terjadi, dia meminta Microsoft untuk memberikan sebagian keuntungan kepada Kementerian Keuangan AS. "mereka (Microsoft) sama sekali tidak mempunyai hak hingga kami memberikannya," klaim mantan pemandu acara The Apprentice tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×