Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan larangan masuk bagi pendatang asal Eropa, Rabu (11/3) lalu. Langkah ini diambil sebagai mitigasi risiko terhadap penyebaran virus corona.
“Setelah berkonsultasi dengan petinggi kesehatan pemerintah, saya memutuskan untuk mengambil sejumlah langkah untuk melindungi kesehatan, agar tidak ada kasus baru yang terjadi di Amerika Serikat. Kami akan melarang semua orang yang berasal dari Eropa menuju Amerika Serikat selama 30 hari mendatang, ketentuan ini akan mulai berlaku mulai Jumat malam,” katanya dikutip dari South China Morning Post, Kamis (12/3).
Baca Juga: Dibuka langsung longsor 7%, bursa Wall Street dihentikan sementara
Meski demikian, larangan ini akan dikecualikan bagi para pendatang yang berasal dari Inggris. Adapun Plt Sekretaris Keamanan Dalam Negeri AS Chad F Wolf menambahkan pembatasan juga tidak berlaku bagi warga AS menuju AS dari Eropa, penduduk tetap, dan keluarganya.
Dalam 48 jam ke depan, Chad menambahkan pihaknya bakal mengeluarkan instruksi terkait agar mereka yang masih diperbolehkan masuk ke AS menuju area Schengen hanya untuk kembali ke rumah dengan memilih bandara khusus dan meningkatkan penyaringan masuk.
Dalam kesempatan serupa, Trump juga mengumumkan Pemerintah AS bakal menyediakan stimulus ekonomi berupa likudiitas dengan bunga mini hingga US$ 50 miliar. Ini bisa dimanfaatkan bagi pelaku bisnis kecil yang terdampak usahanya terdampak penyebaran virus corona. Penangguhan pajak juga bakal diberlakukan
“Dengan otoritas darurat, saya akan memerintakan Departemen Resuri untuk menangguhkan pajak tanpa bunga atau penalti bagi sejumlah individu dan bisnis yang terdampak penyebaran virus corona. Dengan aksi ini pemerintah akan menyediakan lebih dari US$ 200 miliar sebagai tambahan likuiditas ekonomi,” sambung Trump.
Hingga Rabu sendiri, ada lebih dari 1.00 orang yang telah terinfeksi virus corona, dengan 31 diantaranya dilaporkan meninggal.
Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan data resmi dari otoritas kesehatan AS yaitu Centeres for Disease Control and Prevention (CDC) yang menyatakan baru ada 423 kasus positif COVID-19 dan 19 korban jiwa akibatnya.
Penyebaran virus corona juga tercatat sudah menyebar ke lebih dari sepertiga wilayah AS. Termasuk District Columbia.
Baca Juga: Virus corona menyebar ke berbagai negara, ekspor produk China kian terancam
Direktur National Institute of Alleryg and Infectious Diseases Dr. Anthony Fauci dalam sidang kongres menjelaskan bahwa jutaan orang bisa ikut terinfeksi virus corona jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan tepat.
“Dampak buruk yang akan kita terima tergantung dari dua hal: pertama membatasi masuknya orang menuju AS, dan kemampuan kita untuk menahan serta mengurangi penyebaran di dalam AS sendiri,” katanya.
Adapun dalam kesempatan serupa Direktur CDC Robert Redfield bilang situasi di Eropa kini lebih mengkhawatirkan dibandingkan wilayah sumber virus di Wuhan, China.
“Eropa kini ancaman yang nyata, dari sana kasus baru masuk. Eropa adalah China baru,” kata Redfield.