kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Donald Trump Umumkan Tarif 25% untuk Kendaraan Impor, Picu Gejolak Perdagangan Global


Kamis, 27 Maret 2025 / 14:58 WIB
Donald Trump Umumkan Tarif 25% untuk Kendaraan Impor, Picu Gejolak Perdagangan Global
ILUSTRASI. Donald Trump, kembali meningkatkan ketegangan dalam perang dagang dengan menerapkan tarif baru sebesar 25% terhadap kendaraan tertentu yang diimpor ke AS. REUTERS/Carlos Barria


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat ke-47, Donald Trump, kembali meningkatkan ketegangan dalam perang dagang dengan menerapkan tarif baru sebesar 25% terhadap kendaraan tertentu yang diimpor ke AS.

Kebijakan ini diumumkan pada 26 Maret dan akan mulai berlaku efektif pada 2 April mendatang, yang oleh Trump disebut sebagai "awal dari Hari Pembebasan di Amerika".

Tarif Baru untuk Kendaraan Impor

Mengutip Unilad, Trump mengumumkan bahwa tarif sebesar 25% akan dikenakan pada impor kendaraan penumpang, termasuk sedan, SUV, crossover, minivan, dan truk ringan. Selain itu, komponen utama otomotif seperti mesin, transmisi, bagian powertrain, dan komponen listrik juga akan terkena dampaknya.

Dalam lembar fakta yang dirilis Gedung Putih, kebijakan ini diklaim sebagai "langkah untuk mengatasi ancaman kritis terhadap keamanan nasional AS".

Baca Juga: Trump Mengguncang Industri Otomotif, Umumkan Tarif 25% untuk Mobil Impor

Pemerintah AS menegaskan bahwa langkah ini diperlukan untuk melindungi industri otomotif domestik yang dianggap telah terancam oleh masuknya impor berlebihan yang merusak rantai pasokan dan basis industri dalam negeri.

"Jika Anda membangun mobil di AS, maka tidak akan ada tarif," ujar Trump dalam pernyataannya.

Selain itu, Gedung Putih menegaskan bahwa di bawah perjanjian perdagangan USMCA (United States-Mexico-Canada Agreement), importir kendaraan dari Kanada dan Meksiko akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengecualian tarif dengan memenuhi persyaratan kandungan lokal AS.

Dampak Besar terhadap Industri Otomotif

Peter Navarro, penasihat perdagangan Gedung Putih, menegaskan bahwa kebijakan tarif ini bertujuan untuk mengakhiri ketergantungan Amerika Serikat pada industri otomotif luar negeri.

Ia menyebut bahwa hampir setengah dari 16 juta kendaraan yang dibeli konsumen AS pada tahun 2024 merupakan impor, sementara sebagian besar kendaraan yang dirakit di AS juga menggunakan komponen asing.

"Kurang dari 25% mobil yang dijual di Amerika benar-benar mengandung komponen buatan AS. Hal ini harus dihentikan sekarang dengan penerapan tarif otomotif Trump," tegas Navarro.

Presiden Trump sendiri mengklaim bahwa kebijakan ini akan membantu memperkuat ekonomi AS.

"Sistemnya sangat sederhana. Dan keindahan dari angka 25 adalah bahwa ini akan digunakan untuk secara signifikan mengurangi utang AS, membangun infrastruktur, dan menurunkan pajak," ujar Trump.

Baca Juga: Trump Bikin Geger Lagi! Terapkan Tarif 25% bagi Negara Pembeli Minyak dari Venezuela

Reaksi dari Kanada dan Dampak Global

Penerapan tarif baru ini menuai reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk dari Kanada. Kamar Dagang Kanada menyatakan bahwa kebijakan ini akan berdampak negatif tidak hanya bagi Kanada tetapi juga bagi AS sendiri.

"Konsekuensi dari eskalasi perang tarif ini tidak akan terbatas pada Kanada, meskipun pemerintahan AS ingin berpura-pura demikian. Kehilangan puluhan ribu pekerjaan di kedua sisi perbatasan akan menghancurkan kepemimpinan otomotif Amerika Utara dan mendorong perusahaan untuk membangun dan merekrut tenaga kerja di luar wilayah ini. Kenaikan pajak ini berisiko menutup pabrik dan mengancam pekerja selama beberapa generasi," kata perwakilan Kamar Dagang Kanada dalam pernyataannya.

Para analis memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat memicu balasan dari negara-negara lain, yang berpotensi memperburuk ketegangan dalam perdagangan global. Selain itu, tarif ini juga bisa menyebabkan harga kendaraan naik bagi konsumen Amerika, mengingat banyak model kendaraan yang saat ini diproduksi di luar negeri atau bergantung pada suku cadang impor.

Dengan kebijakan yang semakin agresif ini, dunia kini menunggu langkah selanjutnya dari negara-negara mitra dagang AS dalam merespons kebijakan tarif otomotif yang baru ini.

Selanjutnya: Ini Pandangan Investor Singapura Atas Saham Bank Dalam Negeri

Menarik Dibaca: Promo Mudik Alfamart Periode 27-30 Maret 2025, Antangin-Es Krim Beli 2 Gratis 1


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×