Sumber: The Star,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Keos atau kekacauan terjadi pada hari pertama pertemuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Malaysia, Senin (13/7/2020). Keos terjadi ketika anggota parlemen dari Perikatan Nasional dan Pakatan Harapan saling berteriak setelah pernyataan rasis dan seksis diucapkan di DPR.
Melansir The Star, kekacauan bermula setelah Kasthuri Patto (PH-Batu Kawan) menuduh bahwa Datuk Seri Abdul Azeez Abdul Rahim (BN-Baling) telah membuat komentar tentang warna kulitnya.
Kasthuri Patto sebelumnya berdiri untuk mempertanyakan mengapa tidak ada perwakilan perempuan dalam Komite Pilih yang baru, yang diusulkan oleh Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin.
Baca Juga: Politik Malaysia bergejolak, Perdana Menteri Muhyiddin lengserkan ketua DPR
Mosi mengusulkan nama-nama pemimpin Oposisi Datuk Seri Anwar Ibrahim dan Gombak MP Datuk Seri Azmin Ali. Yang lainnya adalah Datuk Seri Hamzah Zainuddin (Bersatu-Larut), Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi (BN-Bagan Datuk), Datuk Seri Fadillah Yusof (GPS-Petra Jaya) dan Datuk Seri Abdul Hadi Awang (PAS-Marang).
Masih melansir The Star, mereka menggantikan Muhyiddin, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob (BN-Bera), Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail (PH-Pandan), Mohamad Sabu (PH-Kota Raja), Datuk Darell Leiking (Warisan-Penampang) ) dan Tan Kok Wai (PH-Cheras).
"Saya ingin penjelasan mengapa tidak ada wanita di Komite ini. Di bawah Pakatan Harapan, Dr Wan Azizah adalah anggota. Namun, di bawah Aliansi Nasional, tidak ada. Apakah tidak ada wanita sekaliber itu di Aliansi yang menjadi bagian dari komite ini?" dia bertanya.
Baca Juga: Aliansi Najib Razak menang dalam pemilu pertama sejak politik Malaysia bergejolak
Abdul Azeez berdiri dan berkata: "Tak nampaklah, gelap (gelap, saya tidak bisa melihat)."
Pada awalnya Kasthuri tidak menanggapi dan terus meminta penjelasan dari Azhar tentang masalah ini.