Sumber: Global Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Sebagai drone tempur, drone China ini mampu melakukan serangan presisi udara-ke-permukaan dalam berbagai situasi seperti serangan darat stand-off, anti-kapal, dan serangan anti-radiasi.
"Karena ukurannya yang besar, WJ-700 sanggup membawa amunisi yang lebih besar seperti rudal anti-kapal dan senjata stand-off yang memungkinkan drone untuk melancarkan serangan dari luar zona cakupan tembakan anti-pesawat musuh," ungkap pakar militer China, Wei Dongxu, seperti dikutip dari Global Times.
Dalam pertempuran, drone WJ-700 kemungkinan besar akan ditugaskan untuk menargetkan instalasi radar, kapal perang, dan pusat komando, sehingga bisa segera melumpuhkan jalur koordinasi.
CASIC pertama kali memperkenalkan konsep WJ-700 pada gelaran Airshow China di Zhuhai bulan November 2018 lalu. Berdasarkan poster yang dipamerkan saat itu, WJ-700 memiliki bobot lepas landas maksimal 3.500 kilogram, dengan daya tahan maksimal 20 jam.
Setelah ini WJ-700 diharapkan bisa menjadi produk andalan industri militer China di pasar internasional. Penjualan drone China ini diperkirakan akan melebihi 110 miliar Yuan dalam 10 tahun ke depan.