kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dua kantor konsulat China di AS ini diduga dipakai untuk spionase, bukan di Houston


Kamis, 30 Juli 2020 / 06:05 WIB
Dua kantor konsulat China di AS ini diduga dipakai untuk spionase, bukan di Houston
ILUSTRASI. Dua kantor konsulat China di AS ini diduga dipakai untuk mata-mata. Ng Han Guan/Pool via REUTERS


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Washington DC. Dugaan aksi mata-mata China di Amerika Serikat ditemukan hal baru. Ternyata, bukan kantor Konsulat China di Houston yang diduga menjadi kantor pusat spionase ilegal China di Amerika Serikat. Kantor pusat spionase ilegal China di Amerika Serikat menggunakan dua kantor konsulat yang lain.

Pekan lalu, Amerika Serikat ( AS) memerintahkan untuk menutup Konsulat China di Houston. Sebelumnya, AS menuduh fasilitas tersebut digunakan menjadi pusat operasi mata-mata ilegal. Dewan Keamanan Nasional beberapa waktu lalu menyatakan perintah penutupan konsulat China tersebut untuk melindungi kekayaan intelektual AS dan informasi pribadi warga AS.

Baca juga: Aturan baru, PNS kelompok ini bisa cuti

Berdasarkan laporan terbaru, Konsulat China di San Francisco dan New York adalah pusat operasi mata-mata China di AS sebagaimana dilansir dari New York Post, Selasa (28/7/2020). Hal itu diungkapkan oleh mantan pejabat Intelijen AS yang tidak bersedia diungkapkan identitasnya. Namun AS belum menutupnya.

China telah lama dituduh memanfaatkan kedutaan dan konsulatnya untuk tujuan yang dipertanyakan seperti mengumpulkan informasi tentang etnik Uighur dan kelompok pembangkang China. Mereka juga dituduh memanfaatkan fasilitasnya tersebut untuk melakukan kontrol terhadap pelajar China.

Presiden Asosiasi Pelajar dan Cendekia China (CSSA) mengatakan kepada majalah Foreign Policy pada 2018 bahwa dia merasa konsulat China cenderung semakin mengontrol CSSA. Kedutaan dan konsulat China, menurut Axios, telah membayar para pelajar China untuk mengunjungi para pemimpin China.

Baca jugaLelang rumah di Perumahan Citra Raya Tangerang, hanya Rp 514 juta, ini syaratnya

Mereka juga meminta presiden CSSA untuk mengadakan sesi belajar tentang pemikiran Partai Komunis China dan mengirim foto ke pemerintah China.

Selanjutnya: Konsulat China di San Franscisco



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×