kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.934.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.346   43,00   0,26%
  • IDX 7.533   1,76   0,02%
  • KOMPAS100 1.043   -8,69   -0,83%
  • LQ45 792   -7,66   -0,96%
  • ISSI 251   -0,64   -0,25%
  • IDX30 409   -4,60   -1,11%
  • IDXHIDIV20 475   -4,68   -0,98%
  • IDX80 118   -1,00   -0,84%
  • IDXV30 121   -0,60   -0,49%
  • IDXQ30 131   -1,19   -0,90%

Dua penguasa pasar baja Jepang melebur


Selasa, 02 Februari 2016 / 11:49 WIB
Dua penguasa pasar baja Jepang melebur


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia

TOKYO. Korporasi Jepang tak mau kalah dengan taktik China. Produsen baja nomor satu di Jepang, Nippon Steel & Sumitomo Metal Corp akan membeli produsen baja terbesar keempat, Nisshin Steel. Konsolidasi ini demi menghadapi persaingan pasar dengan produsen baja asal China.

Seperti dilansir Nikkei Asian Review, Nishin sudah bersedia merger dengan Nippon. Andai berjalan mulus, nantinya Jepang hanya memiliki tiga produsen peleburan baja kelas kakap, yaitu Nippon Steel, JFE Holdings, serta Kobe Steel.

Pasca merger, Nisshin akan menutup pekerjaan pabrik peleburan baja di kawasan Hiroshima. "Kami masih menimbang juga opsi Nisshin menjadi anak usaha Nippon," tulis manajemen Nippon dan Nisshin kepada Bursa Efek Jepang secara terpisah, seperti dilansir Bloomberg, Senin (1/2).

Berbagai opsi konsolidasi akan dibahas pada pertemuan dewan masing-masing perusahaan yang digelar kemarin. Yang pasti, melalui pengambilalihan tersebut, Nippon semakin mengukuhkan diri sebagai produsen baja raksasa dunia.

Penguasa pasar

Pasca konsolidasi, Nippon dan Nisshin akan langsung menguasai sekitar 50% pasar baja di Jepang. Saat ini, sejatinya Nippon tercatat telah menjadi pemegang saham minoritas dengan kepemilikan sebesar 8,31% saham.

Reuters melansir, pihak Nippon  ingin meningkatkan kepemilikan saham di Nisshin menjadi 51%- 61%. Saat ini, saham Nisshin memiliki kapitalisasi pasar sebesar    ¥ 124 miliar.

Harga saham Nisshin melonjak sekitar 18%, kemarin, menjadi ¥ 1.332 per saham. Sementara, saham Nippon naik 4%.

Harian Asahi menyebutkan, nilai transaksi antara Nippon dan Nisshin diprediksi melebihi ¥ 100 miliar yen setara US$ 825 juta. Konsolidasi di industri baja terus bergulit. Sebelumnya, ada Kawasaki Steel merger dengan NKK pada tahun 2002 silam untuk membentuk JFE Holdings.

Pada tahun 2012, Nippon bergabung dengan Sumitomo Metal Industries. Konsolidasi di pasar baja terjadi karena harga terus tertekan akibat suplai berlebihan dari China yang berbarengan dengan permintaan pasar yang susut.

Sekadar informasi, China memproduksi baja setengah dari pasar global yang mencapai rekor 112,4 juta ton di sepanjang tahun 2015. Sementara, produksi baja Jepang turun 5% pada 2015 ke posisi terendah dalam enam tahun.

Produksi Nisshin mencapai 3,6 juta ton baja. Sedangkan Nippon memiliki kapasitas produksi mencapai 45,2 juta ton baja mentah sepanjang tahun.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×