kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duh, 45 juta orang di Selatan Afrika terancam kelaparan


Kamis, 16 Januari 2020 / 19:47 WIB
Duh, 45 juta orang di Selatan Afrika terancam kelaparan
ILUSTRASI. Pengungsi Sudan Selatan yang kehilangan tempat tinggal karena pertempuran memegang perkakas saat ia menunggu makanan hangat di pengungsian Imvepi di Distrik Arua, Uganda Utara, 4 April 2017.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JOHANNESBURG. Program Pangan Dunia PBB (WFP) menyebutkan, 45 juta orang di Komunitas Pembangunan Afrika Selatan yang beranggotakan 16 negara mengalami kerawanan pangan, menyusul kekeringan yang berulang, banjir yang meluas, dan kekacauan ekonomi.

"Krisis kelaparan ini berada pada skala yang belum pernah kami lihat sebelumnya, dan bukti menunjukkan, itu akan semakin buruk," kata Direktur Regional WFP untuk Afrika Selatan Lola Castro, Kamis (16/1), seperti dikutip Reuters.

"Musim topan tahunan telah dimulai dan kita tidak mampu mengulangi kehancuran yang disebabkan oleh badai tahun lalu yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Castro.

Baca Juga: Gawat! Temperatur dunia saat ini toreh rekor terpanas dalam satu dekade

Untuk sementara, prioritas WFP yang paling mendesak adalah puluhan jutaan orang di Afrika yang terancam kelaparan membutuhkan dukungan segera dari masyarakat internasional. "Membangun ketahanan banyak orang yang lebih terancam oleh semakin seringnya kekeringan dan badai yang merusak sangat penting,” sebut Castro.

Dengan kenaikan suhu dua kali lipat rata-rata global, Castro mengatakan, kawasan Selatan Afrika hanya memiliki satu musim tanam normal dalam lima tahun terakhir.

Dan, sebagian besar makanan di wilayah tersebut berasal dari petani subsisten yang sepenuhnya bergantung pada hujan yang semakin tidak bisa diandalkan. Petani subsisten maksudnya hanya fokus menanam yang hasilnya cukup untuk keluarga mereka.

Di banyak tempat, musim hujan kembali datang terlambat. Para ahli memperkirakan, cuaca panas dan kering yang terus berlanjut dalam beberapa bulan mendatang menunjukkan hasil panen buruk lainnya.

WFP berencana untuk memberikan bantuan musim paceklik kepada 8,3 juta orang yang bergulat dengan tingkat "krisis" atau "darurat" di delapan negara yang paling terpukul: Zimbabwe, Zambia, Mozambik, Madagaskar, Namibia, Lesotho, Eswatini, dan Malawi.

Baca Juga: ADB: Masih ada 22 juta orang yang kelaparan pada era 2016-2018

Hingga saat ini, WFP telah mendapatkan bantuan US$ 205 juta dari US$ 489 juta yang mereka perlukan, dan telah dipaksa untuk menggunakan banyak pinjaman internal guna memastikan makanan mencapai mereka yang membutuhkan.

"Jika kami tidak menerima dana yang diperlukan, kami tidak punya pilihan selain membantu lebih sedikit dari mereka yang paling membutuhkan," kata Castro. “Kami juga tidak akan bisa memperluas kegiatan-kegiatan jangka panjang yang memadai yang penting untuk secara sinifikan memerangi keadaan darurat eksistensial yaitu perubahan iklim”.




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×