kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duh, 45 juta orang di Selatan Afrika terancam kelaparan


Kamis, 16 Januari 2020 / 19:47 WIB
Duh, 45 juta orang di Selatan Afrika terancam kelaparan
ILUSTRASI. Pengungsi Sudan Selatan yang kehilangan tempat tinggal karena pertempuran memegang perkakas saat ia menunggu makanan hangat di pengungsian Imvepi di Distrik Arua, Uganda Utara, 4 April 2017.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Dan, sebagian besar makanan di wilayah tersebut berasal dari petani subsisten yang sepenuhnya bergantung pada hujan yang semakin tidak bisa diandalkan. Petani subsisten maksudnya hanya fokus menanam yang hasilnya cukup untuk keluarga mereka.

Di banyak tempat, musim hujan kembali datang terlambat. Para ahli memperkirakan, cuaca panas dan kering yang terus berlanjut dalam beberapa bulan mendatang menunjukkan hasil panen buruk lainnya.

WFP berencana untuk memberikan bantuan musim paceklik kepada 8,3 juta orang yang bergulat dengan tingkat "krisis" atau "darurat" di delapan negara yang paling terpukul: Zimbabwe, Zambia, Mozambik, Madagaskar, Namibia, Lesotho, Eswatini, dan Malawi.

Baca Juga: ADB: Masih ada 22 juta orang yang kelaparan pada era 2016-2018

Hingga saat ini, WFP telah mendapatkan bantuan US$ 205 juta dari US$ 489 juta yang mereka perlukan, dan telah dipaksa untuk menggunakan banyak pinjaman internal guna memastikan makanan mencapai mereka yang membutuhkan.

"Jika kami tidak menerima dana yang diperlukan, kami tidak punya pilihan selain membantu lebih sedikit dari mereka yang paling membutuhkan," kata Castro. “Kami juga tidak akan bisa memperluas kegiatan-kegiatan jangka panjang yang memadai yang penting untuk secara sinifikan memerangi keadaan darurat eksistensial yaitu perubahan iklim”.




TERBARU

[X]
×