kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Duh, banyak perusahaan energi Amerika di jurang kebangkrutan


Kamis, 23 April 2020 / 13:57 WIB
Duh, banyak perusahaan energi Amerika di jurang kebangkrutan
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A general view shows Mexican state oil firm Pemex's Cadereyta refinery, in Cadereyta, Mexico October 5, 2019. Picture taken October 5, 2019. REUTERS/Daniel Becerril/File Photo


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

Sejumlah perusahaan minyak hulu yang investasinya didukung oleh ekuitas swasta berada dalam bahaya kebangkrutan, menurut beberapa dari lebih dari selusin sumber industri dan keuangan. Sementara bank-bank besar sedang bersiap untuk menjadi pemilik ladang minyak dan gas seiring terbukanya potensi penyitaan aset.

Seorang sumber bilang, satu perusahaan minyak hulu, Salt Creek Midstream, yang beroperasi di lembah Delaware di Texas, telah menyewa Jefferies Financial Group dan firma hukum Kirkland & Ellis untuk mendapatkan saran utang sebelum harga minyak jatuh. 

Baca Juga: Minyak Brent rebound dari level terendah lebih dari 20 tahun, minyak WTI naik 20%

Lebih banyak produsen gas serpih diproyeksi akan mencari perlindungan kebangkrutan dalam beberapa minggu mendatang. Sebelumnya Whiting Petroleum telah mengumumkan langkah-langkah tersebut awal bulan ini. Banyak produsen kecil dan menengah, termasuk Chesapeake Energy Corp yang telah menyewa penasihat utang.

Menurut Fitch Ratings, perkiraan tingkat default pinjaman untuk tahun 2020 di antara perusahaan-perusahaan energi adalah 18%. Sementara hampir 20% dari semua obligasi korporasi energi diperdagangkan di bawah 70 sen dalam dollar AS, ini menunjukkan adanya kesulitan, menurut data dari MarketAxess.

Sementara Occidental berharap penjualan aset akan membantu mengurangi tumpukan utangnya, yang mencapai hampir US$ 39 miliar pada akhir 2019 setelah akuisisi besar-besaran Anadarko Petroleum tahun lalu. Sejak itu mereka memangkas biaya produksi dua kali dan memangkas dividen.



TERBARU

[X]
×