Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Tapi, Kementerian Luar Negeri China tidak menyangkal keaslian dokumen itu. Tetapi, mereka menyatakan, laporan New York Times adalah sebuah kecerobohan interpretasi selektif yang tuli dan buta terhadap fakta.
"Publik di Xinjiang dengan sepenuh hati mendukung langkah-langkah China untuk menjaga stabilitas. China tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada teroris dan tidak akan membiarkan tindakan-tindakan dalam melindungi kehidupan dan keselamatan masyarakat," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang seperti dikutip Reuters, Senin (18/11).
"Pengalaman itu bisa ditiru oleh negara lain," imbuh Geng.
Baca Juga: China akan gelontorkan US$ 298,92 juta untuk irigasi Xianjiang Selatan
Surat kabar Global Times yang dikelola Pemerintah China dalam sebuah editorial Senin (18/11) mengatakan, laporan New York Times tidak memiliki moralitas, dan menuduh beberapa pihak di Barat ingin melihat Xinjiang dilanda kekerasan dan kekacauan yang ekstrem.
"China telah mengambil langkah tegas di wilayah Xinjiang untuk memastikan tidak menjadi Republik Chechnya yang lain," tulis editorial Global Times.
Dokumen yang New York Times dapatkan juga menunjukkan kamp-kamp interniran berkembang dengan cepat setelah Chen Quanguo menjadi Ketua Partai Komunis di Xinjiang pada Agustus 2016. Chen sudah mengambil garis keras untuk memadamkan kegelisahan kekuasaan Partai Komunis China selama jabatan sebelumnya di Tibet.
Baca Juga: China rentan ancaman ektrimis religius global