kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Duh, dokumen Pemerintah China yang bocor mengungkap detail kekerasan atas Uighur


Senin, 18 November 2019 / 17:41 WIB
Duh, dokumen Pemerintah China yang bocor mengungkap detail kekerasan atas Uighur
ILUSTRASI. Umat muslim yang tergabung dalam Aceh Solidaritas Untuk Muslim Uighur membentang poster dan spanduk saat menggelar aksi damai di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (21/12/2018).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Tapi, Kementerian Luar Negeri China tidak menyangkal keaslian dokumen itu. Tetapi, mereka menyatakan, laporan New York Times adalah sebuah kecerobohan interpretasi selektif yang tuli dan buta terhadap fakta.

"Publik di Xinjiang dengan sepenuh hati mendukung langkah-langkah China untuk menjaga stabilitas. China tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada teroris dan tidak akan membiarkan tindakan-tindakan dalam melindungi kehidupan dan keselamatan masyarakat," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang seperti dikutip Reuters, Senin (18/11).

"Pengalaman itu bisa ditiru oleh negara lain," imbuh Geng.

Baca Juga: China akan gelontorkan US$ 298,92 juta untuk irigasi Xianjiang Selatan

Surat kabar Global Times yang dikelola Pemerintah China dalam sebuah editorial Senin (18/11) mengatakan, laporan New York Times tidak memiliki moralitas, dan menuduh beberapa pihak di Barat ingin melihat Xinjiang dilanda kekerasan dan kekacauan yang ekstrem.

"China telah mengambil langkah tegas di wilayah Xinjiang untuk memastikan tidak menjadi Republik Chechnya yang lain," tulis editorial Global Times.

Dokumen yang New York Times dapatkan juga menunjukkan kamp-kamp interniran berkembang dengan cepat setelah Chen Quanguo menjadi Ketua Partai Komunis di Xinjiang pada Agustus 2016. Chen sudah mengambil garis keras untuk memadamkan kegelisahan kekuasaan Partai Komunis China selama jabatan sebelumnya di Tibet.

Baca Juga: China rentan ancaman ektrimis religius global
 



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×