kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Duh, sejumlah negara bakal berjuang melawan corona sekaligus cuaca ekstrem


Sabtu, 18 April 2020 / 00:10 WIB
Duh, sejumlah negara bakal berjuang melawan corona sekaligus cuaca ekstrem
ILUSTRASI.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Dengan rumahsakit yang sudah penuh pasien Covid-19, "Kami benar-benar harus bekerja sangat keras tahun ini untuk memastikan kami meminimalkan beban terkait gelombang panas pada rumahsakit," ujar Kishore.

Badai Pasifik

Sementara di Vanuatu, Sanaka Samarasinha, koordinator warga Amerika Serikat di Fiji, mengatakan, sekitar 160.000 orang membutuhkan bantuan setelah Topan Harold merobek-robek negara kepulauan di Pasifik Selatan pekan lalu.

"Semua hasil panen telah hancur," katanya kepada Reuters. "Jika musim tanam baru tidak cepat ditanam, kita akan melihat kerawanan pangan untuk beberapa waktu," ucap dia memperingatkan.

Baca Juga: Banyak yang langgar lockdown, Duterte ancam terapkan darurat militer

Bencana itu memaksa Pemerintah Vanuatu mengumumkan keadaan darurat kedua pada 11 April, setelah sebelumnya melarang pertemuan massal untuk mencegah penularan virus korona. Vanuatu belum punya satu kasus pun hingga 15 April.

Sedang pulau-pulau di Pasifik Utara, Lemau Afamasaga dari Palang Merah Palau menyatakan, mungkin harus bersaing dengan kondisi seperti kekeringan dan juga virus corona.

"Dalam beberapa bulan terakhir, virus corona mendorong masyarakat setempat untuk mencuci tangan mereka. Tetapi, kami ditanya, bagaimana cara kami mencuci tangan ketika kekurangan air?" katanya.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×