Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Seiring dengan meningkatnya daya tarik terhadap kendaraan listrik (EV), beberapa produsen EV pun fokus untuk mengembangkan ekosistemnya. Tak heran, beberapa produsen siap menggelontorkan dananya terutama untuk berinvestasi pada pabrik baterai yang menjadi komponen penting dalam EV.
Terbaru, ada LG Energy Solution Ltd (LGES) bersama dengan General Motors (GM), akan kembali merealisasikan pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik (EV) di Amerika Serikat (AS). Keduanya berencana menghabiskan US$ 2,1 miliar.
Mengutip Reuters (26/1), pendanaan tersebut akan melalui Ultium Cells yang merupakan perusahaan patungan baterai mereka di AS. Pabrik itu akan menjadi pabrik baterai gabungan ketiga mereka di Amerika Serikat.
Adapun, lokasi atau kapasitas produksi pabrik baru tersebut belum disebutkan secara rinci. Namun, sebelumnya GM telah mengusulkan pembangunan pabrik baterai senilai US$ 2,5 miliar di dekat Lansing, Michigan, dengan LGES.
Baca Juga: Realme Bakal Jajal Pasar Kelas Atas di Eropa
Sekadar informasi, LGES menguasai lebih dari 20% pasar baterai kendaraan listrik global dan memasok antara lain Tesla Inc, Volkswagen AG dan Hyundai Motor Co.Mereka sudah membangun dua pabrik dengan GM di Ohio dan Tennessee untuk memproduksi 70 GWh baterai, yang dapat memberi daya sekitar 1 juta EV pada tahun 2024.
Selain itu, Produsen mobil asal Vietnam, VinFast, berencana untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik di kompleks manufaktur Amerika Serikat. Mereka mengatakan bakal mulai memproduksi kendaraan listrik di AS mulai paruh kedua tahun 2024.
"Kami akan membangun gigafactory kami di AS juga. Perusahaan juga akan terus memasok baterai dari pemasoknya,” kata Le Thi Thu Thuy, Vice Chair Vingroup dan CEO VinFast Global seperti dikutip dari Reuters.
Untuk awalan, perusahaan akan merakit paket baterai dengan sel yang bersumber dari pemasoknya di kompleks manufaktur AS. Selanjutnya, perusahaan baru akan memulai produksinya sendiri di sana.
Pada Desember lalu, Vingroup juga mengatakan telah mulai membangun pabrik sel baterai di Vietnam. Ini membuat Vinfast dapat memiliki rantai pasokan baterainya sendiri. Perusahaan ini awalnya ingin memproduksi 100.000 paket baterai per tahun dengan investasi US$ 174 juta dan kemudian meningkatkan kapasitasnya menjadi 1 juta.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Staf Kedutaan Bisa Keluar dari China, Ada Apa?
Sementara itu, produsen EV, Link yang merupakan unit perusahaan energi swasta AS Citizens Resources, mengatakan juga berencana untuk membangun pabrik namun bukan baterai melainkan pabrik perakitan. Adapun, lokasi yang dipilih yaitu negara bagian Puebla, Meksiko tengah dengan investasi sekitar US$ 265 juta.
Rencananya, pabrik akan beroperasi pada paruh kedua 2022 dengan empat lini produksi, yaitu minibus, van kargo dan penumpang serta bus perkotaan dengan kapasitas nominal 1.200 unit pada awalnya.