kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dulu Klaim Bebas Virus Corona, Korea Utara Kini Catat 2 Juta Kasus Diduga Covid-19


Jumat, 20 Mei 2022 / 13:58 WIB
Dulu Klaim Bebas Virus Corona, Korea Utara Kini Catat 2 Juta Kasus Diduga Covid-19
ILUSTRASI. Petugas medis?mendisinfeksi ruang makan di sebuah pabrik perlengkapan sanitasi di Pyongyang, Korea Utara, dalam foto ini diambil pada 16 Mei 2022 dan dirilis Kyodo 17 Mei 2022. Kyodo/via REUTERS.


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Korea Utara pada Jumat (20/5) melaporkan lebih dari 260.000 kasus demam baru yang diduga Covid-19. Dengan tambahan itu, total kasus serupa mencapai 2 juta.

Kantor berita Korea Utara, KCNA, secara perinci melaporkan ada lebih dari 263.370 orang menunjukkan gejala demam dan dua kematian yang diakibatkan oleh penyakit tersebut dalam 24 jam terakhir hingga pukul 6 sore Kamis (19/5). Total kematian kini menjadi 65 kasus.

Dilansir dari Yonhap, jumlah total kasus demam mirip Covid-19 di Korea Utara telah mencapai 2,24 juta sejak akhir April. Hingga Kamis, sudah ada lebih dari 1,48 juta orang yang pulih dan 754.810 lainnya masih dirawat.

Baca Juga: Kematian Akibat Covid-19 Terus Bertambah, Kim Jong Un Tegur Pejabat hingga Apoteker

Jumlah harian kasus demam diduga Covid-19 di Korea Utara tetap ada di bawah 300.000 sejak mencapai puncaknya pada Minggu (15/5) dengan 392.920 kasus dalam sehari.

Kasus Covid-19 di Korea Utara pertama kali diidentifikasi pada Kamis (12/5) pekan lalu. Ini merupakan kasus pertama yang dilaporkan sejak pandemi melanda dunia selama dua tahun.

Selama itu pula, Korea Utara dan pemimpinnya, Kim Jong Un, mengklaim terbebas dari virus corona berkat kebijakan "darurat maksimum" yang diterapkan.

Kebijakan tersebut membuat Korea Utara semakin tertutup, bahkan dari mitra terdekatnya, China. Negara tersebut bahkan menutup perbatasannya untuk sejumlah bantuan kemanusiaan yang dikirim China dalam dua tahun terakhir.

Baca Juga: Korea Utara Genjot Produksi Obat-Obatan di Tengah Serbuan Covid-19

Kim Jong Un langsung mengambil langkah tegas dengan menugaskan militer untuk menstabilkan pasokan obat-obatan di berbagai daerah. 

Dia bahkan memberi teguran keras kepada para pejabat terkait karena gagal memberikan obat-obatan kepada rakyatnya tepat waktu.

Kim turut mengecam sektor peradilan dan kejaksaan, khususnya direktur Kejaksaan Pusat, karena gagal melakukan pengawasan dan pengendalian hukum atas pasokan obat-obatan.

Kejaksaan juga disebut gagal memeriksa beberapa fenomena negatif dalam penanganan dan penjualan obat-obatan secara nasional.

Belum cukup sampai di situ, Kim juga menegur keras kabinet dan sektor kesehatan masyarakat atas sikap kerja mereka yang tidak bertanggungjawab. Kim menyebut para pejabat di sektor itu belum sekuat tenaga melayani masyarakat.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×