Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Duta Besar China untuk Amerika Serikat mengucapkan terima kasih kepada miliarder Elon Musk karena mengusulkan zona administrasi khusus untuk Taiwan. Akan tetapi, dia kembali menekankan seruan Beijing untuk penyatuan kembali secara damai dan 'satu negara, dua sistem' untuk pulau itu.
Melansir Reuters, beberapa hari setelah melayangkan kemungkinan kesepakatan untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina yang menuai kecaman di Ukraina, Musk menyarankan bahwa ketegangan antara China dan Taiwan dapat diselesaikan dengan menyerahkan sebagian kendali Taiwan ke Beijing.
"Rekomendasi saya... akan mencari tahu zona administrasi khusus untuk Taiwan yang cukup enak, mungkin tidak akan membuat semua orang bahagia," kata Musk kepada Financial Times dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Jumat (7/10/2022).
Musk menjawab pertanyaan tentang China, di mana perusahaan mobil listrik Tesla miliknya mengoperasikan pabrik yang cukup besar.
Beijing, yang mengklaim Taiwan sebagai salah satu provinsinya, telah lama bersumpah untuk kembali membawa Taiwan di bawah kendalinya dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk melakukannya.
Baca Juga: Biden Menyatakan Militer AS Siap Membela Taiwan Jika China Melakukan Invasi
Pemerintah Taiwan yang diperintah secara demokratis menolak keras klaim kedaulatan China dan mengatakan hanya 23 juta penduduk pulau itu yang dapat memutuskan masa depannya.
Dalam tweet yang diposting pada hari Sabtu (8/10/2022), duta besar China untuk Amerika Serikat Qin Gang menulis: "Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada @elonmusk atas seruannya untuk perdamaian di Selat Taiwan dan idenya tentang pembentukan zona administrasi khusus untuk Taiwan."
Dia menambahkan, "Sebenarnya, reunifikasi damai dan Satu Negara, Dua Sistem adalah prinsip dasar kami untuk menyelesaikan masalah Taiwan ... dan pendekatan terbaik untuk mewujudkan reunifikasi nasional," tambahnya.
Baca Juga: Taiwan Bakal Taat Aturan Baru di AS Tentang Pembatasan Ekspor Chip
“Dengan syarat kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan China dijamin, setelah reunifikasi Taiwan akan menikmati otonomi tingkat tinggi sebagai wilayah administrasi khusus, dan ruang yang luas untuk pembangunan,” tulis duta besar itu.
China telah menawarkan Taiwan model otonomi "satu negara, dua sistem" yang mirip dengan apa yang dimiliki Hong Kong. Akan tetapi, itu telah ditolak oleh semua partai politik arus utama di Taiwan dan tidak mendapat dukungan publik, terutama setelah Beijing memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional yang keras di Taiwan pada tahun 2020.
Kementerian Luar Negeri Taiwan menolak mengomentari komentar Musk pada hari Sabtu.