Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
Guncangan terhadap ekonomi China akan sangat parah. PDB cenderung turun lebih dari 5% (tidak tahunan) di kuartal I tahun 2020 dan turun 1% dari tahun ke tahun.
Jatuhnya PDB di China hampir tidak pernah terjadi sebelumnya dan dalam waktu dekat setidaknya, angka-angka ini terlihat lebih buruk daripada sebagian besar skenario hard landing hipotetis sebelumnya.
Berita baiknya adalah jumlah harian kasus COVID-19 baru di China telah turun tajam, dan bisa membuka jalan bagi pemulihan ekonomi yang sudah mulai melandai sejak kuartal II tahun 2019. Indikator frekuensi yang sudah naik dimulai pada bulan Maret.
Baca Juga: Cash is The King, Ini Strategi Menempatkan Dana di Tengah Pandemi Corona
Namun demikian, dampak tertunda dari gangguan rantai pasokan dan permintaan China yang lebih rendah pada negara-negara lain akan terus dirasakan secara mendalam untuk beberapa waktu, terutama di negara Asia dan zona Eropa lainnya.
Selain itu, penyebaran virus di luar China telah mendorong penurunan tajam perjalanan dan pariwisata, pembatalan acara bisnis dan liburan di seluruh dunia ketika gerakan social distancing. Beberapa negara maju besar lainnya - terutama Italia dan Spanyol (baru-baru ini di Perancis) telah terlibat dalam respons agresif mirip dengan China. Negara-negara ini PDB cenderung menurun dan sangat besar dalam beberapa bulan mendatang.
Gangguan ekonomi ini menurut Fitch jauh lebih besar dari efek konflik militer, bencana alam atau krisis keuangan. Meskipun ada ketidakpastian besar, penurunan PDB triwulanan akan menjadi 3% dari 5% (tidak tahunan).