kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

EIA: Pemangkasan Pasokan Minyak OPEC+ Dapat Membawa Dunia ke Jurang Resesi


Kamis, 13 Oktober 2022 / 17:30 WIB
EIA: Pemangkasan Pasokan Minyak OPEC+ Dapat Membawa Dunia ke Jurang Resesi
ILUSTRASI. EIA menyatakan, keputusan OPEC+ untuk mengendalikan produksi dapat mendorong ekonomi ke dalam resesi. REUTERS/Pascal Rossignol


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - LONDON. International Energy Agency (EIA) menyatakan, keputusan negara-negara produsen minyak dunia yang tergabung dalam OPEC+ pekan lalu untuk mengendalikan produksi mendorong kenaikan harga dan dapat mendorong ekonomi ke dalam resesi. 

"Kemerosotan ekonomi yang tak henti-hentinya dan harga yang lebih tinggi yang dipicu oleh rencana OPEC+ untuk memangkas pasokan memperlambat permintaan minyak dunia," kata EIA yang berbasis di Paris, yang beranggotakan Amerika Serikat dan negara-negara konsumen utama lainnya.

"Dengan tekanan inflasi yang tak henti-hentinya dan kenaikan suku bunga, harga minyak yang lebih tinggi dapat membuktikan titik kritis bagi ekonomi global yang sudah di ambang resesi," tambah EIA  dalam laporan minyak bulanannya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (13/10).

Baca Juga: Lagi, OPEC Pangkas Outlook Pertumbuhan Permintaan Minyak Imbas Perlambatan Ekonomi

Peringatan dari badan tersebut menyoroti keretakan dengan Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia dan pemimpin de facto OPEC.

Presiden AS Joe Biden bersumpah konsekuensi yang tidak ditentukan untuk hubungan dengan Arab Saudi setelah langkah OPEC+, tetapi Riyadh menolak kritik dan mengatakan langkah itu tidak politis dan bertujuan untuk menyeimbangkan pasar dan membatasi volatilitas.

EIA mengatakan, kerugian pasokan aktual kemungkinan akan sekitar 1 juta barel per hari dan bukan 2 juta barel yang diumumkan oleh blok OPEC+, yang menyatukan klub produsen dan sekutu seperti Rusia.

Kendala kapasitas yang mengganggu produksi di anggota OPEC lainnya berarti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab akan memberikan sebagian besar pengurangan, kata IEA, sementara sanksi baru G7 dan Uni Eropa terhadap Rusia dapat semakin memperketat pasokan global.

Baca Juga: Ekonomi Melambat, OPEC Pangkas Outlook Pertumbuhan Permintaan Minyak 2022 dan 2023

Uni Eropa bulan ini mendukung sebuah rencana oleh negara anggota kelompok G7 untuk mengenakan batasan pada harga ekspor minyak Rusia, serangkaian sanksi global baru yang kompleks yang bertujuan untuk merampas pendapatan Moskow karena invasinya ke Ukraina.

Namun, setiap gangguan besar pada aliran minyak Rusia bahkan ke pembeli non-Uni Eropa dan non-G7 dapat menaikkan harga di seluruh dunia, dan menumpuk kesengsaraan ekonomi pada warga negara yang terkena sanksi yang sudah bergulat dengan inflasi tinggi dan biaya hidup.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×