Sumber: AP, Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SHANGHAI. Badan Moneter Internasional (IMF) mengatakan, tekanan yang kini melingkupi perekonomian Asia saat ini akan mengalami rebound. Hal itu akan terjadi jika negara yang menjadi partner perdagangan negara Asia sudah pulih dari sakit akibat krisis. Meski demikian, IMF juga mengatakan, pandangan perekonomian di kawasan regional sepanjang 2009 ini masih buram.
Terakhir kali, IMF memprediksi, pertumbuhan ekonomi dunia hanya akan mengalami pertumbuhan sebesar 0,5% saja. Sementara, perekonomian global akan mengalami tekanan sebesar 2%.
“Data tersebut merupakan angka paling rendah yang kita alami sejak periode pasca perang. Jadi pandangan ekonomi tahun ini memang buram,” ujar Managing Director IMF Domonique Strauss-Khan.
Strauss Khan juga menyebutkan, perekonomian Asia belum akan pulih sampai pasar di wilayah barat mengalami perbaikan. Pasalnya, Asia sangat bersandar pada perdagangan ekspor ke luar negeri.
“Ada kemungkinan masa pulih perekonomian Asia akan berlangsung dalam waktu dekat. Beberapa negara Asia merupakan kandidat di mana perekonomiannya akan memimpin jika keadaan mulai berangsur-angsur baik kembali,” katanya.
IMF memprediksi, perekonomian Korea Selatan akan mengalami kontraksi sebesar 4% pada tahun ini. Sementara, pertumbuhan China diramalkan masih tetap kuat dengan pertumbuhan 6,7% meskipun target yang dipasang Pemerintah Negeri Panda itu sebesar 8%.
“Kami memprediksi, perekonomian global akan kembali membaik pada awal 2010. Dan untuk beberapa negara, pulihnya perekonomian akan dialami pada akhir 2009. Namun data ini masih belum pasti dan tergantung pada kebijakan-kebijakan yang diimplementasikan di masing-masing negara,” ujarnya Strauss.