Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Perdagangan internasional Australia hanya memberi dorongan tipis pada pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025.
Sementara belanja pemerintah sama sekali tidak berkontribusi, menunjukkan perlunya stimulus kebijakan lebih lanjut.
Data Biro Statistik Australia (ABS) yang dirilis Selasa (2/9/2025) menunjukkan, defisit transaksi berjalan mencatat sebesar AU$13,7 miliar (US$8,90 miliar) pada kuartal Juni, lebih rendah dibandingkan defisit yang direvisi sebesar AU$14,1 miliar pada kuartal sebelumnya.
Baca Juga: Bursa Australia Tergelincir Selasa (2/9) Pagi, Terseret Sektor Energi dan Konsumer
Defisit ini juga lebih baik dibandingkan perkiraan pasar sebesar AU$16,08 miliar.
Defisit yang menyempit terutama karena investor domestik memperoleh pendapatan lebih dari ekuitas luar negeri, meski surplus perdagangan barang dan jasa menurun akibat impor emas non-moneter dan layanan perjalanan yang kuat.
ABS menyebut, ekspor bersih diperkirakan menyumbang tambahan 0,1 poin persentase terhadap produk domestik bruto (PDB) kuartal II, dibanding ekspektasi analis yang memperkirakan kontribusi datar.
Baca Juga: Jumlah Peserta Sydney Marathon Rekor, Kontribusi ke Ekonomi Mengekor
Belanja pemerintah, yang menjadi motor penggerak aktivitas ekonomi tahun lalu, tetap lemah dan diperkirakan tidak memberikan kontribusi pada pertumbuhan kuartal II, meski para ekonom sebelumnya mengharapkan rebound dari kuartal I.
Kombinasi ini dengan lemahnya investasi bisnis membuat sebagian besar pertumbuhan ditopang konsumsi rumah tangga.
Analis memperkirakan ekonomi tumbuh moderat 0,5% pada kuartal II, yang mengangkat laju pertumbuhan tahunan menjadi 1,6%.
Bank Sentral Australia (RBA) telah memangkas suku bunga tiga kali tahun ini menjadi 3,6% seiring inflasi yang melambat, namun pemulihan ekonomi masih lambat, menambah alasan bagi kemungkinan pelonggaran kebijakan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang. RBA memperkirakan ekonomi akan tumbuh hanya 1,7% hingga akhir tahun.
Baca Juga: Duta Besar Iran Tolak Tuduhan Australia Sebelum Tinggalkan Sydney
Pasar swap menunjukkan kemungkinan kurang dari 20% RBA akan memangkas suku bunga lagi bulan ini, karena inflasi bulanan masih tinggi dan pasar tenaga kerja tetap tangguh.
Namun, pemangkasan pada November telah sepenuhnya tercermin dalam harga pasar, dengan perkiraan suku bunga jangka pendek akan stabil di sekitar 3,10%.