Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Bursa saham Asia tergelincir, Selasa (17/1), setelah China melaporkan data pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2022 yang lemah. Padahal, investor berekspektasi ekonomi China akan tumbuh kuat bahkan ketika adanya kekhawatiran akan resesi global.
Dilansir dari Reuters, Selasa (17/1), Indeks MSCI Asia Pasifik selain Jepang turun 0,65%.
Indeks Hang Seng Hong Kong melorot 1,22% dan Indeks acuan CSI300 China turun 0,27%. Penurunan tersebut juga terjadi karena investor melakukan profit taking menjelang liburan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada 21 Januari.
Baca Juga: Populasi China Menyusut untuk Pertama Kalinya dalam Enam Dekade
Data Biro Statistik Nasional China, Selasa (17/1), menyebutkan, ekonomi China tumbuh 2,9% pada kuartal IV 2022. Pertumbuhan ekonomi China tersebut di luar ekspektasi.
Secara total, ekonomi China di sepanjang 2022 cuma tumbuh 3%, jauh di bawah target resmi sekitar 5,5%.
"Saya pikir investor akan melihat produk domestik bruto (PDB) China kuartal keempat dan fokus di tahun 2023," kata Redmond Wong, ahli strategi pasar China Raya di Saxo Markets Hong Kong.
Baca Juga: Investasi Properti China Turun untuk Pertama Kalinya Sejak 1999