Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Ekonom Senior di Oxford Economics, Stefan Angrick menyebut Jepang harus segera menyiapkan langkah pendorong ekonomi. Sebab, sebagian besar dampak pandemi virus corona baru akan dirasakan pada kuartal II 2020. "Prospek untuk tahun 2020 masih sangat menantang," katanya.
Serangkaian data terbaru seperti ekspor, output pabrik dan angka pekerjaan menyebut Jepang akan mengalami kemerosotan terburuk pasca perang pada kuartal II 2020.
Baca Juga: Membaca taktik perang China saat hubungan militer dengan India memanas
Meskipun keadaan darurat terangkat pada akhir Mei 2020, ekonomi diperkirakan hanya akan tumbuh stagnan di beberapa bulan ke depan.
Menanggapi hal ini, bank sentral Jepang menyebut akan meneliti dengan cermat mengenai suku bunga di pekan depan termasuk langkah yang diperlukan. Setelah sebelumnya dalam dua bulan terakhir Bank of Japan melonggarkan kebijakan moneter guna mengurangi tensi di sisi likuiditas.