CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Ekonomi lesu, developer properti China berguguran


Jumat, 26 Juli 2019 / 09:18 WIB
Ekonomi lesu, developer properti China berguguran


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Jumlah pengembang properti di China yang gulung tikar mengalami lonjakan. Hal ini disebabkan kesulitan mendapat pinjaman di tengah laju ekonomi China yang melambat.

Dilansir dari South China Morning Post, situs web People's Court Daily yang dikelola pemerintah melaporkan bahwa sejauh ini ada 274 developer properti di China yang telah mengajukan pailit. Jumlah ini naik 50% dari tahun lalu.

Baca Juga: Belum berdamai di perang dagang, kini AS-China panas di Selat Taiwan

Tak cuma developer kecil, masalah ini juga menimpa sejumlah pengembang ternama di China.

Contoh yang terbaru adalah pengembang  Yinyi Group yang merupakan pengembang di kota pelabuhan Tiongkok, Ningbo. Perusahaan ini mengajukan pailit usai gagal membayar utang sebesar 300 juta yuan yang didapat pada tiga tahun lalu.

Sebenarnya jumlah developer yang mengajukan pailit memang belum seberapa dibanding total jumlah pengembang di China yang jumlahnya ditaksir mencapai 100.000 perusahaan.

Tapi tetap saja kondisi ini mendorong kekhawatiran akan adanya peningkatan default dari para pelaku bisnis.

Baca Juga: Bisnis merosot berat, Nissan tunda penambahan produksi di Indonesia

Ekonomi China sendiri tumbuh 6,2% pada kuartal kedua 2019. Capaian ini merupakan laju triwulanan paling lambat sejak pencatatan dimulai pada 1992.

"Semua orang, dari pembeli rumah hingga investor mulai khawatir tentang arus kas pengembang," kata Yan Yuejin, Direktur Riset di perusahaan jasa properti E-House China R&D Institute.

Developer kini semakin sulit untuk mengakses sumber kredit tradisional karena Beijing telah berusaha untuk menekan tingkat utang yang memang sudah tinggi.

Baca Juga: Tantang ancaman China, AS kirim kapal perang di Selat Taiwan


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×