kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Ekspor China secara mengejutkan tumbuh 3,5% di bulan April


Kamis, 07 Mei 2020 / 15:17 WIB
Ekspor China secara mengejutkan tumbuh 3,5% di bulan April
ILUSTRASI. Kontainer disusun menunggu untuk dikirim oleh kapal kargo di sebuah pelabuhan di kota Wuhan, ibukota provinsi Hubei, China, Kamis (30/4/2020).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Tingkat ekspor China secara mengejutkan meningkat pada bulan April 2020 di tengah pandami virus corona (Covid-19). Pertumbuhan tersebut ditopang oleh pengiriman yang kuat ke wilayah Asia Tenggara.

Berdasarkan data China General Administration of Customs atau Administrasi Umum Kepabeanan Tiongkok yang dikutip Bloomberg, Kamis (7/5), ekspor China dalam dolar AS pada bulan April meningkat 3,5% secara year on year (yoy). Sementara impor negara ini turun 14,2% yoy sehingga neraca dagang Tiongkok surplus US$ 45,3 miliar di bulan keempat tahun ini.

Para ekonom sebelumnya memperkirakan ekspor akan menyusut 11% dan impor akan berkontraksi sebesar 10%. Data ekspor dalam denominasi yuan menunjukkan bahwa kenaikan pengiriman ke Asia Tenggara mendorong kinerja yang lebih baik dari perkiraan analis. Pengiriman ke ASEAN naik 3,9% dalam empat bulan pertama tahun ini. Ekspor ke Uni Eropa turun 6,6%, sedangkan ke Amerika Serikat (AS) turun 15,9%.

Baca Juga: Kembali kecam Tiongkok, Trump: Corona bisa saja dihentikan di China

Ekspor China memang biasanya mulai lambat pada kuartal pertama karena Tahun Baru Imlek dan kemudian naik dari April. Ada beberapa tanda pada Maret akan ada pemulihan dari kemerosotan domestik di puncak Covid-19. Namun lockdown yang terjadi di berbagai negara untuk menahan penularan virus itu diperkirakan akan membebani pesanan ekspor dan mengganggu rantai pasokan.

Peningkatan ekspor yang mengejutkan tidak merata di seluruh Asia. Ekspor Korea Selatan pada bulan April turun lebih dari 24%. Ini adalah penurunan terbesar sejak krisis keuangan global, dengan pengiriman ke semua tujuan turun tajam.

Raymond Yeung, kepala ekonom China di ANZ Banking Group di Hong Kong mengatakan, penurunan impor China didorong oleh penurunan harga komoditas. Sedangkan ekspor April mencerminkan permintaan yang tertunda dari pesanan ekspor sebelumnya untuk produk elektronik.

Baca Juga: April, surplus perdagangan China dengan AS melebar menjadi US$ 22,87 miliar April, surplus perdagangan China dengan AS melebar menjadi US$ 22,87 miliar

"Work from home global juga diharapkan berkontribusi terhadap produk elektronik konsumen tertentu. Meskipun demikian, angka ini bukan pertanda baik untuk hubungan perdagangan AS-China. Pemerintahan Trump pasti akan mendesak untuk lebih maju," jelas Raymond.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×