CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.737   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.407   -12,98   -0,15%
  • KOMPAS100 1.163   -1,78   -0,15%
  • LQ45 847   -1,40   -0,16%
  • ISSI 294   -0,28   -0,09%
  • IDX30 440   -2,26   -0,51%
  • IDXHIDIV20 512   -2,75   -0,54%
  • IDX80 131   -0,28   -0,22%
  • IDXV30 135   -0,49   -0,36%
  • IDXQ30 141   -0,75   -0,53%

Ekspor Jepang Menguat Tak Terduga pada Oktober Seiring Meredanya Dampak Tarif AS


Jumat, 21 November 2025 / 09:09 WIB
Ekspor Jepang Menguat Tak Terduga pada Oktober Seiring Meredanya Dampak Tarif AS
ILUSTRASI. Nilai total ekspor Jepang naik 3,6% secara tahunan pada Oktober, melampaui perkiraan pasar sebesar 1,1% dan mengikuti kenaikan 4,2% pada September.. (Photo by Yoshio Tsunoda/AFLO) 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Ekspor Jepang kembali naik lebih kuat dari perkiraan pada Oktober untuk bulan kedua berturut-turut, menurut data pemerintah pada Jumat (21/11/2025), didorong penurunan yang lebih ringan pada pengiriman ke Amerika Serikat (AS), permintaan yang solid di pasar utama lainnya, serta pelemahan yen.

“Meski prospek ekspor ke AS masih tidak pasti, dapat disimpulkan bahwa dampak tarif AS sejauh ini terbatas,” ujar Takeshi Minami, kepala ekonom Norinchukin Research.

Kombinasi data perdagangan dan laporan inflasi yang tetap tinggi pada Jumat memperkuat peluang Bank of Japan menaikkan suku bunga lagi pada Desember atau Januari, kata Minami.

Baca Juga: Samsung Electronics Tunjuk TM Roh Co-CEO: Strategi Baru Perkuat Bisnis DX

Nilai total ekspor Jepang naik 3,6% secara tahunan pada Oktober, melampaui perkiraan pasar sebesar 1,1% dan mengikuti kenaikan 4,2% pada September.

Ekspor ke Amerika Serikat turun hanya 3,1% dari tahun sebelumnya perbaikan signifikan setelah selama lima bulan berturut-turut mengalami penurunan dua digit.

Ekspor ke China naik 2,1%, sementara pengiriman ke Asia lainnya tumbuh 4,2%. Ekspor ke Uni Eropa melonjak 9,2%.

Data pemerintah terpisah menunjukkan inflasi inti Jepang yang tidak memasukkan harga pangan segar tetapi mencakup energi naik 3,0% pada Oktober, tetap berada di atas target 2% Bank of Japan dan memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Baca Juga: Rencana Damai 28 Poin AS Bikin Eropa Resah, Zelenskiy Siap Negosiasi Cepat

Kenaikan tersebut sesuai perkiraan pasar dan lebih cepat dari 2,9% pada September.

Rangkaian laporan ini muncul setelah data awal pekan menunjukkan ekonomi Jepang berkontraksi untuk pertama kalinya dalam enam kuartal pada periode Juli–September, terutama akibat terpukulnya ekspor oleh tarif AS.

Permintaan domestik yang relatif solid menjadi titik terang dalam data PDB kuartal ketiga yang lemah, ditopang investasi bisnis yang kuat dan konsumsi rumah tangga yang tetap tangguh.

Pelemahan penurunan ekspor ke AS terjadi setelah Washington dan Tokyo meresmikan perjanjian dagang pada September yang menerapkan tarif dasar 15% untuk hampir seluruh impor AS dari Jepang, dibanding tarif awal 27,5% untuk mobil dan 25% untuk sebagian besar barang lainnya.

Kesepakatan tersebut memberi angin segar bagi manufaktur Jepang, terutama sektor otomotif. Pengiriman mobil ke AS hanya turun 0,9% secara volume dan 7,5% secara nilai pada Oktober.

Baca Juga: Bursa Korea Selatan Anjlok Lebih dari 3% Jumat (21/11) Pagi, Ada Apa?

Namun Minami memperingatkan bahwa dampak tarif dapat meningkat dalam beberapa bulan mendatang.

“Kita telah melihat perusahaan menyerap biaya tarif selama enam bulan terakhir, tetapi ketika mereka mulai meneruskan biaya tersebut kepada konsumen AS, ada risiko perlambatan ekonomi di pihak konsumen maupun produsen,” katanya.

Secara keseluruhan, impor Jepang naik 0.7% pada Oktober, berlawanan dengan perkiraan pasar yang memprediksi penurunan 0.7%.

Dengan demikian, Jepang mencatat defisit perdagangan sebesar 231,8 miliar yen (US$1,47 miliar) pada bulan tersebut, lebih kecil dari perkiraan defisit 280,1 miliar yen.

Selanjutnya: Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Rp 16.735 Per Dolar AS Hari Ini (21/11)

Menarik Dibaca: Indeks Berpeluang Melemah, Simak Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Jumat (21/11)




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×