Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ekspor magnet tanah jarang China pulih dan mencapai titik tertinggi dalam enam bulan pada bulan Juli, menunjukkan arus perdagangan mineral penting yang menjadi kunci kendaraan listrik telah kembali ke level yang terlihat sebelum Beijing memberlakukan pembatasan ekspor.
Mengutip Reuters, Rabu (20/8/2025), data dari Administrasi Umum Kepabeanan menunjukkan, ekspor dari pemasok magnet tanah jarang terbesar di dunia naik hampir 75% dari Juni hingga mencapai titik tertinggi dalam satu bulan sejak Januari, yaitu sebesar 5.577 metrik ton bulan lalu.
Volume Juli, yang sejalan dengan ekspektasi analis, juga 5,7% lebih tinggi dari 5.278 ton yang dikirimkan pada bulan yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Ekspor Magnet Tanah Jarang China ke AS Melejit 660% Usai Kesepakatan Dagang
Pemulihan ekspor yang berkelanjutan terjadi setelah Beijing menyetujui serangkaian kesepakatan dengan Amerika Serikat dan Eropa untuk meningkatkan pengiriman dan melonggarkan kontrol ekspor yang diberlakukan pada bulan April sebagai balasan atas tarif AS.
Pengiriman menurun tajam pada bulan April dan Mei akibat proses persetujuan yang panjang untuk mendapatkan izin ekspor, yang mengganggu rantai pasokan global, dan memaksa beberapa produsen mobil di luar Tiongkok untuk menghentikan sebagian produksinya karena kekurangan logam tanah jarang.
Berdasarkan negara, Jerman tetap menjadi tujuan ekspor nomor 1 dengan volume 1.116 ton, naik 46% dari bulan sebelumnya.
Pengiriman ke Amerika Serikat bulan lalu juga melonjak 75,5% dari bulan sebelumnya menjadi 619 ton, 4,8% lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2024.
Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, ekspor magnet tanah jarang China mencapai 27.897 ton, dengan penurunan tahunan menyempit menjadi 15% dari 18,9% pada semester pertama.