Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. El Salvador, negara yang dikenal sebagai pelopor dalam penggunaan Bitcoin sebagai mata uang resmi, kembali memperlihatkan komitmennya dalam dunia kripto dengan menambah cadangan Bitcoin-nya.
Pada 4 Februari 2025, negara tersebut membeli 12 Bitcoin (BTC) di tengah penurunan pasar kripto, membawa total kepemilikan Bitcoin mereka menjadi 6.068 BTC, yang bernilai lebih dari US$554 juta.
El Salvador has stacked 21 BTC this week!
Total SBR Holdings: 6,068.18 BTC
Total Added Today: +1 BTC
Total Added Past 7 Days: +21 BTC
Total Added Past 30 Days: +60 BTC
The first Strategic Bitcoin Reserve in the world keeps growing and so El… pic.twitter.com/iz2x9CGbuu — The Bitcoin Office (@bitcoinofficesv) February 4, 2025
Pembelian Bitcoin Terbaru oleh El Salvador
El Salvador membeli 11 Bitcoin pada 4 Februari 2025, dengan total biaya sekitar US$1,1 juta, yang setara dengan harga rata-rata US$101.816 per Bitcoin. Pembelian ini dilakukan saat harga Bitcoin mengalami penurunan, yang sempat jatuh ke level terendah dalam 24 jam di sekitar US$96.000.
Setelah itu, negara ini kembali membeli 1 Bitcoin lagi dengan harga US$99.114, berdasarkan data dari tracker Bitcoin Office pemerintah.
Pembelian ini menambah jumlah total Bitcoin yang dimiliki negara ini, yang sebelumnya tercatat sebanyak 6.056 BTC. Dengan penambahan 12 BTC baru, kini total Bitcoin yang dimiliki oleh El Salvador mencapai 6.068 BTC, dengan nilai lebih dari US$554 juta.
Baca Juga: Robert Kiyosaki: Tarif Trump Bisa Bikin Pasar Ambruk, Tapi Juga Cetak Kekayaan!
Bitcoin sempat merosot ke bawah US$96.000 namun sejak itu mengalami rebound dan diperdagangkan kembali di sekitar US$98.000. Penurunan harga ini memberikan peluang bagi El Salvador untuk melakukan pembelian pada harga yang lebih rendah, yang berpotensi menghasilkan keuntungan lebih besar apabila harga Bitcoin kembali naik dalam jangka panjang.
Menurut data CoinGecko, harga Bitcoin sempat melampaui US$100.000, namun kini berada di bawah angka tersebut. Keputusan El Salvador untuk membeli Bitcoin saat harga rendah mengindikasikan strategi jangka panjang mereka yang berfokus pada potensi apresiasi nilai Bitcoin di masa depan.
Kebijakan dan Keputusan Presiden Bukele terkait Bitcoin
Pembelian Bitcoin yang terus dilakukan oleh El Salvador ini datang setelah negara tersebut menandatangani perjanjian pembiayaan sebesar US$1,4 miliar dengan Dana Moneter Internasional (IMF) pada bulan lalu.
Dalam perjanjian tersebut, Presiden Nayib Bukele setuju untuk mundur dari beberapa kegiatan pemerintah terkait Bitcoin. Salah satu perubahan yang dilakukan adalah membuat penerimaan Bitcoin oleh sektor swasta menjadi sukarela, serta mengurangi peran pemerintah dalam dompet kripto Chivo.
Baca Juga: Robert Kiyosaki: Pasar Mengalami Crash, Ini Waktu Terbaik Menjadi Kaya!
Namun, meskipun ada perubahan dalam kebijakan Bitcoin terkait IMF, El Salvador tetap melanjutkan pembelian Bitcoin. Pada hari setelah perjanjian dengan IMF ditandatangani, pemerintah El Salvador membeli Bitcoin senilai US$1 juta.
Meskipun ada beberapa perubahan dalam kebijakan terkait Bitcoin, Direktur Bitcoin Office Nasional, Stacy Herbert, menegaskan bahwa rencana Bitcoin negara ini belum berubah. Bahkan, pejabat Bitcoin Office sebelumnya menyatakan bahwa negara tersebut berencana untuk terus membeli Bitcoin, dengan rencana untuk "mempercepat pembelian pada 2025".
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat pergeseran kebijakan dalam hal regulasi dan penerimaan sektor swasta terhadap Bitcoin, pemerintah El Salvador masih melihat Bitcoin sebagai bagian integral dari strategi ekonomi jangka panjang mereka.
Bitcoin dan Dampaknya terhadap Perekonomian El Salvador
Keputusan El Salvador untuk terus mengakumulasi Bitcoin dalam jumlah besar menunjukkan keyakinan mereka terhadap potensi mata uang digital ini sebagai instrumen investasi jangka panjang. Dengan cadangan Bitcoin yang terus meningkat, El Salvador berpotensi meraih keuntungan besar apabila harga Bitcoin mengalami lonjakan signifikan di masa depan.
Sebagai negara pertama yang menjadikan Bitcoin sebagai mata uang resmi, El Salvador telah menarik perhatian global terkait eksperimen moneternya. Pembelian Bitcoin yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk memperkuat posisi negara ini dalam pasar kripto global dan membuka peluang investasi baru.
Baca Juga: Trump Borong Kripto Sebelum Pasar Ambruk, Blunder Besar atau Insider Trading Gagal?
Namun, ada juga tantangan dan risiko yang tidak dapat diabaikan. Volatilitas harga Bitcoin yang sangat tinggi dapat menyebabkan fluktuasi nilai cadangan negara ini. Terlebih lagi, penggunaan Bitcoin sebagai mata uang resmi dapat menimbulkan ketidakpastian, baik di kalangan investor maupun masyarakat yang lebih luas.
Selain itu, meskipun ada perubahan kebijakan yang lebih moderat, masih ada tekanan dari berbagai pihak, termasuk lembaga internasional, terkait dengan penggunaan Bitcoin dalam sistem keuangan nasional. Meskipun demikian, Presiden Bukele dan pemerintah El Salvador tetap menunjukkan komitmen mereka untuk melanjutkan eksperimen ini.