kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.605   0,00   0,00%
  • IDX 8.210   57,51   0,71%
  • KOMPAS100 1.136   6,83   0,61%
  • LQ45 812   6,09   0,75%
  • ISSI 290   2,61   0,91%
  • IDX30 426   3,50   0,83%
  • IDXHIDIV20 484   2,55   0,53%
  • IDX80 126   1,03   0,82%
  • IDXV30 135   0,69   0,51%
  • IDXQ30 135   0,94   0,70%

Elon Musk dan Kepala NASA Saling Sindir Soal Proyek Pendaratan di Bulan


Rabu, 22 Oktober 2025 / 22:26 WIB
Elon Musk dan Kepala NASA Saling Sindir Soal Proyek Pendaratan di Bulan
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Elon Musk attends the opening ceremony of the new Tesla Gigafactory for electric cars in Gruenheide, Germany, March 22, 2022. Patrick Pleul/Pool via REUTERS//File Photo. Kepala NASA, Sean Duffy, dan Elon Musk saling sindir di dunia maya tentang siapa yang akan memimpin badan antariksa tersebut.


Sumber: Reuters | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pelaksana tugas kepala NASA, Sean Duffy, dan miliarder Elon Musk, pada Selasa, saling sindir di dunia maya tentang siapa yang akan memimpin badan antariksa tersebut. 

Hal ini terjadi sehari setelah Duffy mengundang sejumlah perusahaan untuk bersaing dengan SpaceX milik Musk dalam misi pendaratan di bulan.

Perselisihan yang melibatkan program antariksa AS dan CEO SpaceX, yang memiliki ikatan finansial yang luas, terungkap ke publik setelah Musk menanggapi laporan di platform media sosial X bahwa Duffy ingin menggabungkan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) ke dalam Departemen Perhubungan. Duffy juga menjabat sebagai Menteri Perhubungan.

"Orang yang bertanggung jawab atas program antariksa Amerika tidak boleh memiliki IQ dua digit," tulis Musk.

Baca Juga: Tesla Recall Hampir 13.000 Mobil Listrik karena Risiko Kehilangan Daya Baterai

Sehari sebelumnya, Duffy mengatakan dalam program "Fox & Friends" di Fox News bahwa pengembangan Starship SpaceX tertinggal dari jadwal dalam misinya untuk mengembalikan manusia ke bulan di bawah program Artemis milik badan tersebut, sebuah upaya yang menyaingi program bulan Tiongkok.

Oleh karena itu, kata Duffy, NASA akan mengundang perusahaan lain untuk bersaing memperebutkan misi tersebut, yang telah diberikan kepada SpaceX pada tahun 2021.

Juru bicara NASA, Bethany Stevens, mengatakan bahwa badan tersebut berencana untuk segera mengeluarkan permintaan resmi bagi perusahaan-perusahaan untuk mengajukan konsep pendaratan di bulan yang lebih cepat untuk misi Artemis 3. 

Ia menambahkan bahwa Duffy berfokus untuk mengalahkan Tiongkok dalam upaya mencapai bulan.

"Sean mengatakan bahwa NASA mungkin akan diuntungkan dengan menjadi bagian dari Kabinet, bahkan mungkin di dalam Departemen Perhubungan, tetapi dia sendiri tidak pernah mengatakan ingin mempertahankan jabatannya," tambahnya, merujuk pada laporan Wall Street Journal yang menyatakan bahwa langkah tersebut dapat mengamankan peran Duffy di NASA.

Musk dan SpaceX tidak menanggapi permintaan komentar.
"Suka dengan semangatnya. 

Perlombaan menuju Bulan sedang DIMULAI," kata Duffy di X pada hari Selasa, menanggapi unggahan Musk yang bertaruh bahwa Starship akan "mengerjakan seluruh misi Bulan."

"Perusahaan-perusahaan besar tidak perlu takut akan tantangan," tambah Duffy.

Baca Juga: SpaceX Nonaktifkan Lebih dari 2.500 Perangkat Starlink di Myanmar

Selanjutnya: Ludes Secara Nasional! Penjualan ORI028 Capai Rp15 triliun Sehari Jelang Penutupan

Menarik Dibaca: Simak Pelajaran Bisnis dari Greenhope yang Ubah Singkong Jadi Solusi Dunia


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×