Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tesla Inc telah menangguhkan penggunaan bitcoin untuk membeli kendaraannya karena masalah iklim. CEO Elon Musk mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Rabu, membalikkan sikap perusahaan dalam menghadapi protes dari beberapa pencinta lingkungan dan investor.
Aksi Musk membuat bitcoin, mata uang digital terbesar di dunia, turun lebih dari 7% setelah tweet tersebut dibuat dan diperdagangkan pada US$ 52.669.
Tesla Inc mengungkapkan pada bulan Februari telah membeli US$ 1,5 miliar bitcoin, sebelum mulai menerimanya sebagai pembayaran untuk mobil pada bulan Maret. Hal tersebut mendorong lonjakan sekitar 20% dalam aset kripto yang paling banyak dipegang di dunia.
Musk pada hari Rabu mengatakan Tesla tidak akan menjual bitcoin yang dimiliki perusahaan dan bermaksud menggunakan bitcoin untuk transaksi segera setelah transisi penambangan ke energi yang lebih berkelanjutan.
"Kami prihatin dengan peningkatan pesat penggunaan bahan bakar fosil untuk penambangan dan transaksi Bitcoin, terutama batubara, yang memiliki emisi terburuk dari bahan bakar apa pun," tulis Musk.
Tesla & Bitcoin pic.twitter.com/YSswJmVZhP — Elon Musk (@elonmusk) May 12, 2021
Mata uang digital dibuat ketika komputer bertenaga tinggi bersaing dengan mesin lain untuk memecahkan teka-teki matematika yang kompleks. Proses intensif energi yang saat ini sering bergantung pada listrik yang dihasilkan dengan bahan bakar fosil, terutama batubara.
Baca Juga: Ini faktor pendongkrak harga Ethereum
Pada tingkat saat ini, "penambangan" bitcoin memakan jumlah energi yang hampir sama setiap tahun seperti yang dilakukan Belanda pada tahun 2019, data terbaru yang tersedia dari Universitas Cambridge dan Badan Energi Internasional menunjukkan.
Beberapa investor meragukan penggunaan bitcoin untuk pembelian Tesla beberapa bulan lalu.
"Kami tentu saja sangat prihatin dengan tingkat emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari penambangan bitcoin," kata Ben Dear, CEO Osmosis Investment Management pada Februari, tak lama setelah kepemilikan bitcoing Tesla menjadi publik.
Osmosis adalah investor energi berkelanjutan yang mengelola aset sekitar US$ 2,2 miliar yang memegang saham Tesla di beberapa portofolio.