kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Emas naik, penjual perhiasan India jadi miliarder


Selasa, 22 Januari 2013 / 07:09 WIB
Emas naik, penjual perhiasan India jadi miliarder
ILUSTRASI. Mata uang rupiah.


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW DELHI. Ada kisah menarik yang patut disimak mengenai seorang pedagang perhiasan di India. TS Kalyanaraman, namanya. Dia sangat disayangi oleh pelanggannya karena melakukan transparansi terhadap penjualan emas di India. Namun, di sisi lain, langkahnya ini dibenci para pesaingnya.

Kalyanaraman pertama kali membuka toko emas di negara bagian Kerala tahun 1993. Dalam menjalankan bisnisnya, dia mengajarkan pelanggan bagaimana menguji kemurnian emas untuk menghindari penipuan. Dia juga merupakan pedagang perhiasan pertama di kota tersebut yang menetapkan harga pada koleksi perhiasan dan permatanya. Langkahnya tersebut sempat menyebabkan pihak kompetitor marah dan menuduh dirinya mengacaukan perdagangan.

Dua dekade berikutnya, pria berusia 65 tahun itu menjadi miliarder seiring kenaikan harga emas. Lonjakan harga si kuning selama 12 tahun berturut-turut tidak menurunkan permintaan emas di India, yang merupakan konsumen terbesar emas dunia. Saat ini, dia sudah memiliki 44 toko emas di India dan berencana membuka 36 outlet lagi pada Maret 2014, 5 di antaranya di Timur Tengah.

"Sedikit keuntungan, namun banyak modal yang kembali. Itu yang saya lakukan. Menjadi transparan pada perdagangan membuat pelanggan menjadi percaya. Hal yang terpenting itu adalah kepercayaan," jelas Kalyanaraman, direktur Kalyan Jewellers.

Berdasarkan Bloomberg Billionaires Index, nilai kekayaan Kalyanaraman saat ini mencapai US$ 1 miliar.




TERBARU

[X]
×