kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Enggak mau kalah sama Apple dan Facebook, Google masuk ke bisnis keuangan


Rabu, 13 November 2019 / 22:22 WIB
Enggak mau kalah sama Apple dan Facebook, Google masuk ke bisnis keuangan
ILUSTRASI. Sejumlah figur mainan tampak di depan logo Google dalam gambar ilustrasi, 8 April 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Enggak mau kalah dengan Apple dan Facebook, Google juga bakal masuk ke bisnis keuangan. Google akan menawarkan rekening giro pribadi mulai tahun depan dengan menggandeng Citigroup dan credit union Stanford University.

Sumber Reuters yang mengetahui rencana Google itu pada Rabu (13/11) mengungkapkan langkah mesin pencari paling populer sejagad tersebut yang bakal menyediakan layanan rekening giro pribadi.

Proyek bertajuk Cache ini pertama kali terungkap ke publik oleh Wall Street Journal. Google mengikuti langkah raksasa teknologi Apple dan Facebook yang terjun ke industri keuangan tahun ini.

Baca Juga: Google teken kesepakatan dengan Ascension untuk akses database pasien di AS

Facebook meluncurkan cryptocurrency dengan nama Libra, meski mendapat tentangan dari regulator di banyak negara, yang khawatir dengan risiko pencucian uang serta  keamanan transaksi dan data pengguna.

Tapi, ada juga kekhawatiran yang lebih luas tentang bagaimana perusahaan teknologi global akan menggunakan pengaruh digital besar-besaran di bidang bisnis dan infrastruktur ekonomi lainnya.

"Pendekatan kami akan bermitra secara mendalam dengan bank dan sistem keuangan," kata Caesar Sengupta, General Manager and Vice President of Payments Google, kepada Wall Street Journal. "Ini mungkin jalan yang sedikit lebih panjang, tetapi berkelanjutan".

Baca Juga: Google Maps mode penyamaran resmi meluncur, begini cara aktivasinya

Kepada CNBC, Rabu (13/11) Senator Amerika Serikat (AS) Mark Warner mengatakan, dia adalah "orang teknologi" tapi ia keberatan dengan rencana Google tersebut.

Senator asal Partai Demokrtat ini khawatir, raksasa teknologi, seperti Facebook atau Google, memasuki bidang baru sebelum ada peraturan yang mengaturnya. "Saya pikir harus ada pengawasan ketat," ujar anggota Senat yang mengawasi sektor perbankan ini.

Pada Selasa (12/11), Facebook meluncurkan layanan pembayaran terpadu, di mana pengguna di seluruh platform bisa melakukan pembayaran tanpa perlu keluar dari aplikasi. Namanya: Facebook Pay, yang terpisah dari proyek Libra.

Baca Juga: Facebook meluncurkan sistem pembayaran baru bernama Facebook Pay

Sementara layanan Google Pay di negara-negara seperti India, yang memiliki lebih dari 67 juta pengguna bulanan, digunakan untuk membayar semua kebutuhan, mulai makanan hingga wahana Uber.




TERBARU

[X]
×