Sumber: KONTAN | Editor: Test Test
Tokyo. Produsen-produsen otomotif di Jepang agaknya sedang tren menjalin kerjasama, baik teknologi maupun modal, dengan produsen otomotif luar negeri. Beberapa waktu lalu, Suzuki Motor Corp. dan Mitsubishi Motors Corp sudah memastikan akan beraliansi dengan pabrikan luar. Kini, para analis dan investor meramal, pabrikan mobil Jepang yang akan melakukan hal serupa adalah Mazda Motor Corp..
Mazda memang mengincar modal untuk mengembangkan model mobil baru dengan teknologi up to date. Tentu, butuh modal tidak sedikit untuk merealisasikan ide itu. Maka, menurut para analis, kemungkinan besar Mazda melakukan hal yang sama dengan pabrikan lain.
"Produsen mobil seperti Mazda dengan penjualan tahunan sekitar satu juta unit, memang perlu menjajaki kemitraan untuk bertahan hidup," kata Yoshiaki Kawano, seorang analis dan konsultan mobil dari CSM Worldwide yang berbasis di Tokyo.
“Di saat booming permintaan mobil hibrid, listrik dan mobil-mobil lain generasi berikutnya meningkat, pembuat mobil terlalu mahal untuk mengembangkan teknologi mereka sendiri," kata Kawano.
Pernyataan Kawano sekaligus menjelaskan mengapa pada pekan lalu Hamamatsu rela menjual kepemilikan sahamnya di Suzuki sebanyak 19,9% kepada Wolfsburg, pabrik mobil merek Volkswagen asal Jerman.
Sementara Mitsubishi Motors menjajaki kemitraan dengan pabrik otomotif asal Prancis, Citroen, termasuk pembicaraan soal investasi penambahan modal.
Tak heran, jika para analis meramal dalam beberapa waktu ke depan adalah era joint venture para raksasa otomotif. “Dan kandidat selanjutnya kemungkinan besar adalah Mazda, mengikuti Mitsubshi dan Suzuki," kata Yoshihiro Okumura, analis dari Chiba-Gin Asset Management Co., yang mengelola dana sekitar US$ 365 juta.
Namun demikian, Mazda Motor Corp. membantah akan melakukan kemitraan. “Sampai saat ini, belum ada keputusan untuk melakukan kerjasama kemitraan,” kata Ken Haruki, Juru Bicara Mazda.
Pada perdagangan di bursa saham Jepang, saham Mazda mencelat 4,4% menjadi ¥ 212 pada Kamis (17/12) pukul 10.28 pagi waktu Tokyo. Ini adalah tertinggi dalam dua pekan terakhir. Kenaikan ini juga menjadi yang terbesar dibanding 62 emiten otomotif di Topix Transportation Equipment Index.













