Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - ANKARA. Presiden Tayyip Erdogan mengatakan, sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Turki atas pembelian sistem pertahanan udara buatan Rusia adalah serangan terhadap hak kedaulatan Turki.
Serangan AS tersebut, Erdogan menyatakan, bertujuan menghalangi industri pertahanan Turki, sebuah langkah yang menurutnya pasti akan gagal.
Pada Senin (14/12), AS memberlakukan sanksi yang menargetkan Direktorat Industri Pertahanan Turki (SSB), pimpinannya Ismail Demir dan tiga staf atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.
Dalam komentar publik pertamanya tentang langkah itu, Erdogan menyebutkan, masalah yang berasal dari sanksi akan Turki atasi dan berjanji untuk meningkatkan upaya menuju industri pertahanan independen.
Baca Juga: Beli sistem pertahanan S-400 dari Rusia, Turki kena sanksi AS
Dia pun mengkritik AS karena memberikan sanksi kepada Turki, sekutu NATO.
“Aliansi macam apa ini? Kemitraan macam apa ini? Keputusan ini adalah serangan bermusuhan terbuka terhadap hak kedaulatan negara kita," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dikutip Reuters.
"Tujuan sebenarnya adalah untuk memblokir kemajuan negara kita yang dimulai dari industri pertahanan baru-baru ini, dan sekali lagi membuat kita benar-benar bergantung pada mereka," ujar Erdogan.
“Pasti akan ada masalah, tapi setiap masalah akan membuka pintu bagi kita untuk mencari solusi,” imbuh dia.
Baca Juga: Siap kirim lagi sistem pertahanan udara S-400, Rusia tunggu keputusan Turki
AS mengatakan, S-400 menimbulkan ancaman bagi jet tempur siluman F-35 dan sistem pertahanan NATO yang lebih luas.
Turki menolak argumen ini dan menyatakan, S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam NATO. Pada Rabu, Erdogan mengulangi bahwa kekhawatiran AS tidak memiliki dasar teknis.
Dia menambahkan, Ankara masih memproduksi hampir 1.000 suku cadang untuk jet tempur siluman F-35, meskipun telah dihapus dari program tersebut karena pembelian S-400. Turki juga akan membeli lebih dari 100 jet tempur siluman F-35.
Mengakhiri pidatonya, Erdogan meluncurkan rekaman sistem pertahanan rudal baru buatan Turki, HISAR-A +, yang menurutnya tertunda karena embargo atas bagian yang Turki impur.
Tapi, dia tidak menyebutkan, dari negara mana Turki mengimpor bagian itu. "Alhamdulillah, Turki sudah lama meninggalkan masa terjebak sanksi semacam itu," katanya.