Sumber: BBC | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah kekalahan memalukan yang diderita Manchester United di tangan Tottenham Hotspur dengan skor telak 0-3 di Old Trafford, masa depan manajer Erik Ten Hag kini berada dalam sorotan tajam.
Penampilan Manchester United yang jauh di bawah ekspektasi, disertai dengan ketidakdisiplinan dan kekacauan di lapangan, mempertegas bahwa Ten Hag sedang menghadapi masa-masa yang sangat kritis dalam kariernya sebagai manajer klub raksasa Inggris ini.
Krisis Setelah Keputusan Mempertahankan Ten Hag
Keputusan untuk mempertahankan Ten Hag selama musim panas, meskipun ada keraguan dari sebagian besar kalangan, kini tampak seperti langkah yang semakin sulit dipertahankan.
Meskipun Ten Hag telah meraih kesuksesan di masa lalu, termasuk memenangkan EFL Cup 18 bulan lalu dan mencapai final FA Cup, namun hasil-hasil tersebut kini terlihat semakin jauh dari harapan, terutama setelah penampilan Manchester United yang sangat buruk musim ini.
Baca Juga: Iklan Judi di Liga Premier Musim Ini Melonjak Signifikan, Ancaman bagi Penonton Anak
Dalam pertandingan melawan Tottenham, Ten Hag tampak putus asa, seolah-olah sedang menghadapi ujung dari kariernya di Manchester United.
Setelah kehilangan tiga dari enam pertandingan pertama musim ini, dengan performa yang semakin memburuk, tekanan terhadap dirinya kini semakin tinggi. Pertanyaan utama yang menghantui Old Trafford saat ini adalah, "Berapa lama lagi Ten Hag bisa bertahan?"
Kekacauan di Old Trafford: Tanpa Arah, Tanpa Kepemimpinan
Pada laga melawan Tottenham, Manchester United terlihat seperti tim yang kehilangan arah. Tidak ada bentuk permainan yang jelas, kurangnya kepemimpinan di lapangan, serta ketiadaan identitas yang mencerminkan strategi Ten Hag.
Kondisi ini diperburuk dengan absennya kedisiplinan dalam tim, yang semakin mempersulit situasi manajer asal Belanda ini.
Bruno Fernandes, yang menjadi kapten, dikeluarkan dari lapangan tiga menit sebelum babak pertama berakhir, namun Ten Hag berpendapat bahwa kartu merah tersebut mengubah jalannya pertandingan, pernyataan yang dianggap sebagai usaha terakhirnya untuk mempertahankan posisinya.
Meskipun Tottenham bermain tanpa Son Heung-min yang cedera, United tetap gagal menunjukkan perlawanan yang berarti. Penampilan yang buruk dari beberapa pemain baru, seperti Manuel Ugarte dan Joshua Zirkzee, menambah beban Ten Hag, yang kini semakin dekat dengan krisis besar.
Baca Juga: Daftar 25 Pemain Sepak Bola Termahal di Dunia
Statistik yang Menghancurkan Harapan
Statistik menunjukkan bahwa Manchester United tengah mengalami penurunan yang signifikan. Hingga saat ini, mereka hanya mampu mengumpulkan tujuh poin dari enam pertandingan pertama di Liga Inggris, dengan jumlah kebobolan yang mencerminkan buruknya performa lini belakang.
Lebih dari itu, catatan buruk dalam pertandingan kandang kembali muncul, di mana mereka kalah dalam dua pertandingan berturut-turut tanpa mencetak gol.
Kekalahan 3-0 dari Liverpool di musim sebelumnya masih segar dalam ingatan, dan kini dengan kekalahan beruntun di kandang, masa depan Ten Hag tampak semakin suram. Penggemar Manchester United meninggalkan stadion sebelum pertandingan usai, sebuah sinyal jelas dari ketidakpuasan yang semakin meningkat.
Tantangan Berat Menunggu
Erik Ten Hag kini menghadapi tantangan berat yang mungkin menjadi penentu akhir dari masanya di Manchester United. Dengan jadwal yang semakin padat, termasuk pertandingan penting di Liga Europa melawan Porto, dan laga tandang sulit melawan Aston Villa, Ten Hag harus segera menemukan cara untuk membalikkan keadaan jika ingin tetap memimpin tim ini.
Baca Juga: Ten Hag Bertahan atau Keluar? Begini Respons Penggemar Manchester United
Meskipun Tottenham Hotspur berhasil menunjukkan kualitas permainan yang jauh lebih baik, cepat, dan terorganisir, Manchester United justru tampil tanpa arah. Kurangnya disiplin terlihat dari tindakan pemain seperti Lisandro Martinez, yang melakukan pelanggaran keras terhadap James Maddison, semakin memperburuk situasi tim.
Kesulitan Ten Hag untuk mengelola tim ini kini menjadi perhatian utama, dengan banyak pihak yang memprediksi bahwa waktunya di Old Trafford semakin terbatas.