kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Eskalasi Ketegangan Rusia-Ukraina Kerek ICP Februari 2022 ke US$ 95,72 per Barel


Kamis, 03 Maret 2022 / 21:38 WIB
Eskalasi Ketegangan Rusia-Ukraina Kerek ICP Februari 2022 ke US$ 95,72 per Barel


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Rata-rata Indonesia Crude Price (ICP)  minyak mentah Indonesia naik menjadi US$ 95,72 per barel di bulan Februari 2022. Angka tersebut naik sebesar US$ 9,83 jika dibandingkan ICP Januari 2022 yang sebesar US$ 85,89 per barel.

Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bulan Februari 2022 ditetapkan sebesar US$95,72 per barel,” demikian bunyi  Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Februari 2022, yang ditetapkan  tanggal 1 Maret 2022.

Kenaikan tersebut diduga didorong oleh kekhawatiran akan semakin terganggunya pasokan energi global di saat pasar yang ketat. Eskalasi ketegangan Rusia-Ukraina juga diperkirakan menambah kekhawatiran itu.

Baca Juga: Kinerjanya di Bawah Ekspektasi, Ini Rekomendasi Saham LSIP dari Ciptadana Sekuritas

Dikutip dari Executive Summary (Exsum) Tim Harga Minyak Mentah Indonesia,  peningkatan harga minyak mentah utama juga dipengaruhi permintaan minyak dunia.

Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) bulan Februari 2022, terdapat peningkatan proyeksi pertumbuhan tahunan permintaan minyak dunia tahun 2022 sebesar 3,2 juta barel per hari menjadi 100,6 juta barel per hari, dipicu oleh pembatasan Covid-19 yang mereda.

Sementara itu, laporan OPEC bulan Februari 2022 menyebutkan bahwa terdapat peningkatan proyeksi permintaan minyak dunia pada tahun 2022 sebesar 17.000 barel per hari menjadi 100,8 juta barel per hari, dibandingkan proyeksi laporan bulan sebelumnya.

Pada sisi pasokan,  Laporan IEA bulan Februari 2022 menyebutkan bahwa terdapat peningkatan kembali selisih suplai OPEC+ terhadap target yang dijanjikan hingga 900.000 barel per hari  pada Januari 2022. 

Baca Juga: Didukung Kenaikan Harga CPO, Emiten Perkebunan Grup Salim Catatkan Kinerja Ciamik

Selain itu, juga terdapat ancaman penutupan ekspor Libya dari Terminal Marsa el-Hariga (kapasitas ±200 ribu barel per hari) jika permintaan akan pembayaran dari pekerja minyak tidak dipenuhi, dan potensi penurunan ekspor akibat cuaca yang memburuk.

“Terdapat gangguan suplai di Amerika Serikat pada awal Februari 2022 akibat badai musim dingin,” demikian dikutip dari Exsum Tim Harga Minyak Mentah Indonesia.

Di sisi lain, peningkatan harga juga dipengaruhi oleh stok minyak. Berdasarkan Laporan IEA bulan Februari 2022, preliminary data, terdapat penurunan stok industri negara-negara OECD pada bulan Februari 2022 sebesar 13,5 juta barel dari 2860 juta barel di bulan Januari 2022.




TERBARU

[X]
×