kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   -27.000   -1,39%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

Essar tengah membidik tambang batubara Indonesia dan Australia


Senin, 13 Juni 2011 / 06:19 WIB
ILUSTRASI. Dalam sepekan terakhir, Bursa Efek Indonesia mencatatkan lima obligasi dengan total nilai Rp 5,73 triliun.


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Essar Group berencana mengakuisisi perusahaan tambang batubara dan bijih besi di sejumlah negara seperti Indonesia, Australia, dan Afrika. Menurut Choef Executive Officer Essar Prashant Ruia, langkah ini dilakukan untuk meningkatkan suplai sehingga dapat memenuhi permintaan dalam negeri di India.

"Kami memang tengah mencari investasi di luar negeri, termasuk di India, Australia, dan Afrika sehingga bisa mendapatkan akses sumber daya alam yang lebih banyak lagi," jelas Ruia.

Memang, belakangan, perusahaan besar India seperti Essar, Tata Group Co Ltd, dan Reliance Power Ltd tengah gencar melakukan ekspansi di luar negeri. Pasalnya, tingkat permintaan domestik kian meningkat.

India, yang mengimpor 75% kebutuhan minyak mentahnya, mengalami lonjakan tagihan minyak impor enam kali lipat dalam satu dekade terakhir menjadi US$ 85,5 miliar untuk tahun yang berakhir Maret. Angka tersebut setara dengan 7% dengan Produk Domestik Bruto.

Sekadar informasi saja, tahun lalu, Essar menyetujui untuk membeli tambang batubara Aries di Kalimantan Timur, Indonesia, untuk mengamankan suplai power plant.



TERBARU

[X]
×