Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lagi-lagi meluapkan amarahnya terhadap The Federal Reserve. Kali ini, Trump menuding The Fed tidak bertindak apa-apa terhadap merosotnya kurs euro atas dolar AS.
Trump menyebut, penurunan euro terhadap dolar AS memberi negara-negara Eropa keuntungan perdagangan besar.
Baca Juga: Donald Trump: Perundingan dagang AS-China lanjut, tarif impor AS tetap jalan
"Euro jatuh terhadap Dolar 'seperti orang gila,' memberi mereka keuntungan ekspor dan manufaktur besar ... dan The Fed TIDAK MELAKUKANNYA!" kata Trump dalam posting di akun Twitternya seperti dikutip Reuters.
"Mereka tidak memiliki petunjuk!" imbuh Trump lagi.
The Euro is dropping against the Dollar “like crazy,” giving them a big export and manufacturing advantage...and the Fed does NOTHING! Our Dollar is now the strongest in history. Sounds good, doesn’t it? Except to those (manufacturers) that make product for sale outside the U.S. — Donald J. Trump (@realDonaldTrump) August 30, 2019
Mengutip data Bloomberg, Jumat (30/8), kurs euro melemah 0,68% ke level 1,0982 per dolar AS.
Trump telah berulang kali mengritik pedas The Fed. Ia acap mengecam tingginya suku bunga AS dibandingkan dengan suku bunga di negara-negara yang bersaing dengan AS di pasar global. Trump mencontohkan suku bunga negatif di Jerman.
Baca Juga: Trump mendorong General Motors mulai memindahkan operasinya kembali ke AS
Ditanya seorang wartawan pada Jumat (30/8), apakah dia ingin melihat tingkat negatif di Amerika Serikat, Trump mengatakan: "Tidak. Saya hanya berpikir The Fed membuat kesalahan besar, karena jika Anda melihat apa yang dilakukan oleh para ekuivalen Fed lainnya di seluruh dunia, mereka berada pada tingkat yang jauh lebih rendah ... Itu membuat jauh lebih sulit untuk bersaing. "
"The Fed menyakitiku," imbuh Trump.
Baca Juga: Investor cenderung hati-hati, bursa Wall Street lesu di akhir pekan ini
Di hari yang sama Trump juga mengatakan, pemberlakukan tarif baru impor tidak akan mempengaruhi ekonomi AS. Ia tetap menyalahkan bank sentral AS yang membuat ekonomi AS lesu.
“Kami tidak memiliki masalah tarif. Kami memiliki masalah dengan The Fed. Mereka tidak punya petunjuk!" tulis Trump di akun twitter-nya.
Halaman Selanjutnya: Dollar Aussie menuju rekor terendah 10 tahun
Dollar Australia melemah menuju level terendah dalam 10 tahun terakhir. Melansir Reuters, pelemahan terjadi seiring pupusnya harapan akan terjadi perundingan lanjutan antara AS dan China terkait perang dagang.
Asal tahu saja, pada pukul 09.23 waktu Tokyo, dollar Australia melemah 0,31% menjadi A$ 0,67095. Posisi ini hanya selisih sedikit dengan level terendahnya dalam 10 tahun terakhir yang tercipta pada 7 Agustus lalu di posisi A$ 0,66775.
Baca Juga: Bank sentral Australia terbuka untuk kebijakan non-konvensional
Selain itu, mata uang AS juga mendapat sokongan oleh kebutuhan menyeimbangkan kembali portofolio investor di akhir bulan. Alhasil, indeks dollar menguat ke level tertingginya dalam sebulan terakhir. Data Reuters menunjukkan, pagi tadi, indeks dollar naik 0,1% menjadi 98.555.
Pada saat yang bersamaan, dollar Selandia Baru atau yang juga dikenal dengan sebutan Kiwi melemah 0,3% ke level terendah dalam empat tahun terakhir di level NZ$ 0,6290. Ini merupakan performa terburuk kiwi di sepanjang bulan ini dengan penurunan 4,1%.
Baca Juga: Faktor teknikal membawa euro melemah terhadap aussie
Sementara itu, nilai tukar yen bergerak flat di posisi 106,49 per dollar.
Aset-aset berisiko mendapat sedikit angin segar setelah kementerian perdagangan China mengatakan bahwa Beijing dan Washington telah mendiskusikan pertemuan lanjutan pada September. Namun dampak dari sentimen ini hanya bertahan sebentar.
Washington dijadwalkan akan mulai menerapkan tarif sebesar 15% atas barang-barang China senilai US$ 125 miliar pada Minggu (1/9). Kebijakan ini akan berdampak pada sejumlah barang seperti smart speakers hingga sneakers.