kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Euro kian loyo terhadap dolar AS, Donald Trump murka lagi dengan The Fed


Sabtu, 31 Agustus 2019 / 08:05 WIB
Euro kian loyo terhadap dolar AS, Donald Trump murka lagi dengan The Fed
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump menuding The Fed tidak bertindak apa-apa terhadap merosotnya kurs euro atas dolar AS.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

Dollar Australia melemah menuju level terendah dalam 10 tahun terakhir. Melansir Reuters, pelemahan terjadi seiring pupusnya harapan akan terjadi perundingan lanjutan antara AS dan China terkait perang dagang. 

Asal tahu saja, pada pukul 09.23 waktu Tokyo, dollar Australia melemah 0,31% menjadi A$ 0,67095. Posisi ini hanya selisih sedikit dengan level terendahnya dalam 10 tahun terakhir yang tercipta pada 7 Agustus lalu di posisi A$ 0,66775. 

Baca Juga: Bank sentral Australia terbuka untuk kebijakan non-konvensional

Selain itu, mata uang AS juga mendapat sokongan oleh kebutuhan menyeimbangkan kembali portofolio investor di akhir bulan. Alhasil, indeks dollar menguat ke level tertingginya dalam sebulan terakhir. Data Reuters menunjukkan, pagi tadi, indeks dollar naik 0,1% menjadi 98.555. 

Pada saat yang bersamaan, dollar Selandia Baru atau yang juga dikenal dengan sebutan Kiwi melemah 0,3% ke level terendah dalam empat tahun terakhir di level NZ$ 0,6290. Ini merupakan performa terburuk kiwi di sepanjang bulan ini dengan penurunan 4,1%. 

Baca Juga: Faktor teknikal membawa euro melemah terhadap aussie

Sementara itu, nilai tukar yen bergerak flat di posisi 106,49 per dollar. 

Aset-aset berisiko mendapat sedikit angin segar setelah kementerian perdagangan China mengatakan bahwa Beijing dan Washington telah mendiskusikan pertemuan lanjutan pada September. Namun dampak dari sentimen ini hanya bertahan sebentar. 

Washington dijadwalkan akan mulai menerapkan tarif sebesar 15% atas barang-barang China senilai US$ 125 miliar pada Minggu (1/9). Kebijakan ini akan berdampak pada sejumlah barang seperti smart speakers hingga sneakers. 




TERBARU

[X]
×