Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
Ekonom utama Facebook yang bekerja di Libra Christian Catalini mengatakan bahwa Libra adalah sering disalahpahami atau ditafsirkan dengan tidak benar. "Semua desain Libra benar-benar menjadi pelengkap mata uang, bukan pengganti," katanya.
Facebook tidak akan meluncurkan Libra sampai regulator tenang. Meski demikian, Facebook masih berharap mata uang baru ini bisa meluncurkan secara resmi pada tahun depan.
Dalam sebuah postingan blog Juli lalu, forum Harvard Law School membahas soal tata kelola perusahaan dan regulasi keuangan. Tiga profesor yang menulis makalah tersebut menyebut bahwa kehadiran Libra akan mengancam pemerintah.
"Setelah Libra menjadi mapan di beberapa negara, pemerintah nasional akan kehilangan kendali atas pasokan uang mereka dan kehilangan kebijakan moneter sebagai alat ekspansi atau kontraksi ekonomi," tulis postingan itu.
Baca Juga: China akhirnya mengutuk serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi
“Mereka juga akan kehilangan kapasitas, di saat kondisi ketidakpastian semakin parah, sehingga memaksakan kontrol terhadap modal dengan mencegah pelarian modal. Semua perubahan ini mungkin terbukti sangat mengganggu stabilitas seluruh sistem keuangan global.”
Catalini tidak setuju. Kehadiran Libra menurutnya adalah untuk membantu pembayaran yang menghabiskan banyak biaya atau beban, seperti transfer uang lintas negara. Ini akan kurang bermanfaat jika untuk perdagangan sehari-hari.
"Tidak mungkin Libra akan digunakan secara lokal karena mata uang lokal menjadi alat pembayaran properti yang lebih baik untuk perdagangan lokal,” pungkasnya.